JAKARTA, KOMPAS.com – Salah saru moda transportasi yang masih diandalkan orang adalah bus. Baik perjalanan dalam provinsi atau keluar provinsi, bus tetap menawarkan moda transportasi yang nyaman serta ekonomis.
Namun kadang, penumpang yang sudah ada di kabin kerap didatangi pedagang asongan atau pengamen saat bus sedang berhenti sejenak. Lalu dari pendapat penumpang, apakah terganggu dengan adanya pengamen atau pedagang asongan?
Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, kehadiaran pengamen atau pedagang asongan juga berdasarkan dari jenis bus yang dinaiki. Misalnya untuk kelas patas atau ekonomi, pengamen dan pedagang asongan masih diwajarkan.
Baca juga: Tanggapan PO Bus Soal Pengamen dan Pedagang Asongan Masuk ke Kabin
“Namun kalau sudah kelas eksekutif, rasanya agak risih dengan kehadiran pengamen atau pedagang asongan di kabin bus,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Rabu (9/6/2021).
Baca juga: Tim VR46 Tutup Pintu untuk Pebalap di Luar Riders Academy
Dimas mengatakan, walaupun pengamen diwajarkan saat masuk ke bus kelas patas atau ekonomi, kalau bernyanyinya asal juga membuat risih. Sehingga penumpang juga terganggu jika tidak niat mengamennya.
“Sebenarnya masih diwajarkan, selama dia enggak ikut saat bus jalan. Jadi dagang atau mengamen hanya saat bus berhenti di terminal,” kata Dimas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.