Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Motor Sering Tabrak Mobil dari Belakang di Jalan

Kompas.com - 08/06/2021, 10:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar sebuah video pengendara sepeda motor yang menabrak bagian belakang mobil saat sedang berkendara. Kejadian ini tergolong sering terjadi di jalan umum.

Dari rekaman yang diunggah akun Dashcam Indonesia, pengendara tersebut terlihat memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dari arah belakang dan tidak melihat ada mobil yang sedang behrenti di depan.

Kalau sudah kejadian, biasanya pengendara motor melengos dan tancap gas dengan hanya mengangkat tangan. Mobil yang ditabrak harus bayar perbaikan, mulai dari lecet sampai bemper penyok. Namun, ada juga pengendara motor yang mau bertanggung jawab dan meminta maaf dengan baik ke pemilik mobil, meskipun jarang.

Terkait hal ini, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengingatkan, pentingnya sikap defensif dalam berkendara. Termasuk antisipasi kemungkinan terburuk di kondisi lalu lintas. Menurut Jusri, banyak kecelakaan yang diawali dari pandangan mata.

Baca juga: Sering Terjadi Kecelakaan, Perlunya Kontrol Emosi di Perempatan Jalan

“Misal ketika pengendara melihat lintasan kosong, pasti kita mengira itu aman. Pengendara tidak pernah mengantisipasi kemungkinan terburuk,” ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Jusri melanjutkan, saat berkendara, pemotor mesti menilai apakah ada halangan di depan yang kemungkinan dapat menyebabkan kecelakaan.

“Pengendara mesti memerhatikan juga memiliki sudut pandang yang luas sehingga dapat melakukan manuver tanpa terhalang apapun,” kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Selain itu, pengendara motor harus selalu menyediakan ruang untuk menghindar, agar siap dengan segala kemungkinan.

“Kemampuan teknis pemotor juga mesti mumpuni. Sebab membawa motor di jalan raya tidak hanya soal putar gas saja tapi juga teknik pengereman yang benar,” ujar Jusri.

Sementara itu, Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ludhy Kusuma mengatakan, banyak pengendara yang belum mengetahui bagaimana teknik pengereman yang efektif dan maksimal.

Baca juga: Harga Toyota Vios di Solo Setelah Diskon Pajak Jadi 50 Persen

“Kadang pengendara motor di saat menemukan potensi bahaya mendadak langsung menggunakan rem dalam kecepatan tinggi, karena biasanya mereka panik dan itu berpotensi memunculkan bahaya kecelakaan,” ujar Ludhy.

Ludhy mengingatkan, tidak semua jari bisa menggenggam tuas rem, karena ini menyangkut situasi dan kondisi. Maka dari itu posisi jari tangan wajib diperhatikan.

“Saat pengereman darurut, butuh pengereman maksimal dan itu lebih efektif apabila kita menggunakan empat jari sekaligus agar titik berhentinya lebih dekat dan maksimal,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau