Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Gini, Masih Betot Gas Saat Memanaskan Motor

Kompas.com - 19/05/2021, 10:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum menggunakan sepeda motor, memang ada baiknya dipanaskan terlebih dulu. Namun, untuk motor zaman sekarang, sudah tidak perlu lagi mengikuti kebiasaan lama.

Motor zaman sekarang sudah dibuat dengan teknologi dan material yang lebih baik pada mesinnya. Sehingga, sudah tidak membutuhkan waktu lama untuk memanaskannya.

“Saat memanaskan motor jangan terlalu lama, sekitar tiga menit dan maksimalnya lima menit. Karena motor zaman sekarang sudah didesain siap pakai,” ujar Kepala Bengkel Mekar Bintaro Adih, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kebiasaan Pengemudi Mobil Matik yang Bikin Sering Jajan Rem

Selain itu, sebagian orang juga memiliki kebiasaan menggeber-geber gas saat sedang memanaskan motor. Pada motor injeksi, kebiasaan tersebut sebaiknya ditinggalkan.

Kepala Mekanik Bengkel AHASS Murni Putramas Depok Syamsuddin mengatakan, memanaskan motor sambil betot gas merupakan kebiasaan yang dulu dilakukan saat sistem pembakaran masih menggunakan karburator.

Ilustrasi sarung tangan berkendaraIstimewa Ilustrasi sarung tangan berkendara

"Motor injeksi tidak perlu lagi dipanaskan lama-lama, apalagi sampai geber-geber gas. Cukup beberapa detik saja sebelum motor dijalankan," kata Syamsuddin.

Syamsuddin menambahkan, sistem injeksi merupakan hasil pengembangan teknologi yang berbeda dengan karburator. Pada sistem injeksi, kebutuhan bahan bakar untuk mesin diatur melalui engine control module (ECM).

Baca juga: Kebiasaan Salah Orang yang Baru Belajar Mengemudi Mobil Manual

Pada motor karburator masih menggunakan capacitor discharge ignition (CDI). Sedangkan dengan ECM, membuat sirkulasi kerja komponen di dalam mesin sudah langsung berjalan saat mesin dinyalakan, tanpa perlu lagi bantuan gas yang digeber oleh pengendara.

"Jadi, motor injeksi lebih sederhana dan praktis. Perawatan juga lebih mudah," ujar Syamsuddin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau