Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Jakarta Padat Selama Ramadhan, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 28/04/2021, 16:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut bahwa kepadatan lalu lintas selama bulan Ramadhan tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Satu di antaranya karena jam berangkat kantor para pekerja berada di dalam jangka waktu yang sama. Sehingga, membuat lonjakkan volume arus di periode tertentu yaitu pukul 07.00 WIB - 08.00 WIB.

"Lonjakan traffic dibandingkan masa Maret, April ini ada lonjakan kecil 1-2 persen. Hal tersebut terjadi karena tidak terjadi distribusi arus lalu lintas," kata Syafrin, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Jelang Lebaran, Lebih Baik Kredit Mobil Baru atau Bekas?

Kepadatan lalu lintas terjadi di sekitar Universitas Moestopo di Jalan Terusan Hang Lekir  menuju Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2018).  Hal itu disebabkan penutupan jalan guna penyelenggaraan maraton Asian Games 2018 yang telah ditutup sejak 03.00 dini hari mulai dari jalan menuju Bundaran Senayan  dan jalan menuju Gelora Bung Karno.KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Kepadatan lalu lintas terjadi di sekitar Universitas Moestopo di Jalan Terusan Hang Lekir menuju Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2018). Hal itu disebabkan penutupan jalan guna penyelenggaraan maraton Asian Games 2018 yang telah ditutup sejak 03.00 dini hari mulai dari jalan menuju Bundaran Senayan dan jalan menuju Gelora Bung Karno.

Pada hari normal, lanjut dia, para pekerja berangkat kantor pada pukul 05.00 WIB sampai 07.00 WIB. Jadi, terdapat rentang waktu yang cukup panjang untuk melakukan perjalanan.

Namun, saat memasuki Ramadhan, rata-rata perkantoran mulai aktivitas pada pukul 08.00 WIB sehingga membuat jam berangkat ke kantor hampir serupa.

Hal sama pun terjadi pada sore hari atau jam pulang perkantoran, yaitu pukul 15.00 WIB. Jadi, volume kendaraan menjadi lebih padat daripada biasanya.

"Terlebih, banyak pekerja yang ingin menyempatkan diri berbuka puasa di rumah. Tapi dari sisi jumlah volume lalu lintas, peningkatan angkanya tidaklah fantastis," kata Syafrin.

Terlihat sangat padat karena memang banyak kendaraan yang saling menyalip dan kemudian berusaha menggunakan ruang-ruang yang tak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor.

Baca juga: Ini Desain Motor Listrik Bobber Karya Ridwan Kamil

Sejumlah kendaraan melintasi tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/4/2021). Pada libur Paskah PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 185.916 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek, meningkat 41,60 ?ri lalu lintas normal. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah Sejumlah kendaraan melintasi tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/4/2021). Pada libur Paskah PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 185.916 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek, meningkat 41,60 ?ri lalu lintas normal. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.

"Itulah yang menjadi penyebab karena mereka pada saat di depan akan masuk kembali ke ruang lalu lintas di situ yang menyebabkan bottle neck, dan di sini tentu ada antrean panjang. Bila disiplin, pergerakan kendaraannya akan lebih smooth ke depan," ujar dia.

Syafrin mengungkapkan, pihaknya tetap berupaya mengurai kepadatan lalu lintas. Namun karena berangkat dan pulang kerja berada di ruang jalan yang sama, hal itulah yang menyebabkan kepadatan lalu lintas.

"Untuk menyiasati hal tersebut kami dari Dinas Perhubungan bersama rekan-rekan kepolisian tentu melakukan pengaturan, dan juga terus mengarahkan agar pengemudi pengguna jalan disiplin dan tertib berlalu lintas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com