JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bekas menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan roda empat, terlepas dari model baru.
Masing-masing punya alasan sendiri ketika menjatuhkan pilihan pada kendaraan dengan status mobil bekas. Di antaranya adalah harga yang jauh lebih murah, serta pilihan jenis mobil yang beragam.
Aditya Lesmana, Co-founder CARRO mengatakan, total penjualan mobil bekas sejak awal 2021 mengalami kenaikan hingga di atas 100 persen dibandingkan kuartal IV 2020. Penjualannya didominasi oleh SUV dan MPV.
Baca juga: Adiputro Siapkan Varian Bus untuk Melawan Pandemi di Indonesia
“Dari data yang kita miliki memang benar lebih banyak masyarakat yang lebih banyak membeli mobil SUV dan MPV,” ujar Aditya Lesmana dalam konferensi virtual, Kamis (15/4/2021).
Aditya menjelaskan, sebagai platform jual beli bekas, CARRO menjual berbagai berbagai merk mobil bekas. Artinya, tidak spesifik fokus hanya menjual satu merek saja.
Namun, berdasarkan data penjualan selama 6 bulan terakhir. Aditya mengatakan, penjualan mobil MPV dan SUV di dominasi oleh mobil merk Jepang.
“Sedangkan untuk mobil yang paling menjadi favorit konsumen selama beberapa bulan terkahir adalah mobil SUV seharga Rp 300 juta, seperti Pajero Sport atau Toyota Fortuner,” kata Aditya.
Adit pun memberikan alasan mengapa mobil SUV dan MPV menjadi favorit masyarakat dalam memilih mobil bekas.
Menurut Adit, kebanyakan masyarakat pasti ingin mendapatkan mobil yang sudah terjamin kualitasnya baik saat membeli kendaraan maupun layanan purna jual.
Selain itu, saat ini konsumen juga sudah sangat aktif. Sebelum mereka membeli mobil biasanya sudah melakukan riset, dengan dana sekian bisa dapat mobil yang seperti apa.
Sementara, berdasarkan data yang dimiliki CARRO, kebanyakan konsumen menghabiskan uang Rp 300 juta untuk membeli mobil bekas. Dengan dana tersebut otomatis pilihannya bisa langsung jatuh ke SUV atau MPV.
Baca juga: Berpenampilan Sangar, Italjet Dragster Meluncur di IIMS Hybrid 2021
Sebab, mobil tersebut sudah bisa mengakomodasi segala kebutuhan mereka, mulai dari kabin yang lapang, bisa menampung muatan yang banyak, serta memiliki jarak pijak yang tinggi sehingga aman ketika melintasi segala medan.
“Mungkin ini perlu riset yang lebih dalam lagi. Tapi saya bisa simpulkan, yang pertama dari segi brand, kedua dari segi konsumen yang aspiratif dan ketiga value for money,” kata Adit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.