BOGOR, KOMPAS.com – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengklaim telah menjual lebih dari 300 mobil listrik di Indonesia. Jumlah cukup banyak ini diraih HMID sejak Hyunda Ioniq dan Kona Electric dirilis pada November 2020.
Makmur, Chief Operating Officer (COO) HMID, mengatakan, penjualan mobil listrik di Indonesia cukup mengejutkan. Hasilnya menunjukan animo positif yang besar dari konsumen terhadap Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik.
“Ini sangat positif sekali, kita surprise respons konsumen terhadap EV bisa di atas 300 unit,” ucap Makmur kepada Kompas.com di acara Hyundai Track Day, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Pesanan Membeludak, Daihatsu Khawatir Bumerang Inden Panjang
Kalau dibagi, perbandingan jumlah antara Ioniq dan Kona Electric yang terjual yaitu 40:60. Makmur mengatakan, pengguna dari mobil jenis sedan dan SUV di Indonesia memang berbeda.
“Kalau kenyamanan memang lebih nyaman sedan. Tapi kalau untuk yang berjiwa muda, lebih memilih SUV, karena mereka juga senang menyetir sendiri mobilnya,” kata Makmur.
Sedangkan, ketika ditanya soal target penjualan mobil listrik Hyundai di tahun 2021, Makmur mengatakan kalau tidak ada target angka. Melainkan targetnya yaitu menjadi game changer di industri otomotif di Indonesia.
Baca juga: Razia Knalpot Bising di Depok, Kenapa Motor Harus Ditahan?
“Jadi bagaimana menjadi leader untuk pemain BEV. Kalau kita lihat sekarang, memang kita sudah menjadi leader. Karena kita keluarkan mobilnya, respons konsumen juga sangat positif,” ucapnya.
Hyundai Ioniq memiliki dua pilihan, pertama ada Prime dengan harga Rp 637 juta, lalu Signature seharga Rp 677 juta. Sedangkan Kona Electric dihargai Rp 697 juta, semua harga ini OTR Jakarta. Kedua model BEV ini diimpor utuh alias berstatus CBU dari Korea Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.