Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuek dengan Perawatan Radiator Sepeda Motor, Siap-siap Mesin Jebol

Kompas.com - 18/03/2021, 18:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak dari sepeda motor zaman sekarang yang semakin lengkap spesifikasinya. Salah satunya dibekali dengan sistem pendingin cairan atau radiator.

Penggunaan radiator ini tak terbatas hanya pada motor sport saja, tapi di beberapa skuter matik (skutik) pun sekarang sudah mengaplikasikannya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Air Buangan AC Bagus untuk Radiator?

Dengan adanya radiator, dapat mencegah terjadinya overheat pada mesin. Sehingga, performa mesin akan tetap bekerja secara optimal.

Jika mesin mengalami overheat, performanya tidak hanya bisa menurun, tapi berpotensi juga jebol hingga terjadi mogok.

Ilustrasi radiator pada sepeda motorIstimewa Ilustrasi radiator pada sepeda motor

Sayangnya, tak semua pemilik motor memahami dampak tersebut dan abai dalam melakukan perawatan pada radiator.

Padahal, sama seperti cairan lainnya pada motor, perlu dilakukan pergantian secara berkala.

"Jika radiator mengalami kerusakan, tidak hanya akan overheat saja yang terjadi," ujar Ade Rohman, Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Libur Panjang di Rumah Aja, ini Cara Mudah Ganti Air Radiator Sendiri

Ade menambahkan, dampak lain yang yang ditimbulkan, yaitu kerusakan pada Cylinder Comp atau pun bagian lainnya. Oleh karena itu, kondisi radiator ini harus dijaga agar tetap awet dan bisa berfungsi secara optimal.

"Periksa secara rutin ketinggian permukaan air coolant di dalam tabung reservoir. Ketinggian air coolant di dalam reservoir harus selalu berada di antara garis upper dan lower," kata Ade.

Radiator untuk skutik, letaknya kurang menguntungkan karena ada di bawah yang mudah terkena kotoran. Donny Apriliananda Radiator untuk skutik, letaknya kurang menguntungkan karena ada di bawah yang mudah terkena kotoran.

Ade mengatakan, jika kapasitas air coolant di dalam reservoir tank kurang dari standar, tambahkan cairan khusus air coolant sampai ke batas garis upper.

Tapi, perhatikan juga saat memeriksanya harus dalam keadaan suhu mesin masih dingin. Selain itu, motor juga harus diposisikan tegak dengan standar tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau