Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Rem Udara Model Full Mengalami Blong?

Kompas.com - 13/03/2021, 16:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rem yang biasa digunakan pada kendaraan besar seperti truk dan bus, yaitu rem udara. Rem ini dibuat lebih kuat agar bisa mengurangi laju kendaraan dengan beban yang sangat besar.

Secara umum, rem udara terbagi jadi dua, Full Air Brake (FAB) yang sepenuhnya memakai udara dan Air Over Hydraulic (AOH) yang merupakan kombinasi antara hidraulis untuk menggerakkan kampas rem dan udara.

Untuk sistem AOH sebenarnya lebih berisiko mengalami blong. Ketika tangki udara kosong, truk atau bus masih bisa dipakai jalan, sehingga ketika di tengah jalan habis udaranya, rem jadi blong.

Baca juga: Razia Knalpot Racing, Produsen Minta Polisi Pakai Alat Pengukur Suara

Diagram rem udaraBelajar Otomotif Dasar Diagram rem udara

Sedangkan sistem FAB lebih aman, ketika awal dinyalakan dan tangki udara masih kosong, rem akan mengunci. Sehingga harus menunggu tangki penuh terlebih dahulu, baru truk atau bus bisa dijalankan.

Namun walaupun lebih aman, apakah sistem rem FAB bisa mengalami blong juga?

Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi Yudho mengatakan, untuk sistem rem FAB juga bisa mengalami rem blong, cuma penyebabnya bukan dari kehabisan udara di tangki.

Baca juga: Ini Harga Yamaha Aerox di Wilayah Jawa Tengah

“Ada saja kasus rem blong di truk atau bus dengan FAB. Biasanya karena chambernya tidak berfungsi, kampas remnya habis, dan diafragmanya robek” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Kamis (11/3/2021).

Chamber sendiri memiliki peran penting mengubah tekanan udara menjadi gerak mekanikal. Di dalam brake chamber terdiri dari membran, pegas diafragma, tuas dan slack adjuster. Kurangnya perawatan bisa merusak komponen ini.

rem udara busKompas.com/Fathan Radityasani rem udara bus

Rem blong itu banyak faktornya, jadi harus dilihat juga dari segi perawatan kendaraannya, apakah dilakukan atau tidak. Jika tidak dirawat, springnya bisa karatan, chamber diafragmanya robek dan lain-lain,” kata Prasetyo.

Prasetyo mengingatkan, pemeriksaan sistem rem FAB bisa dilakukan setiap 30.000 km. Hal ini dilakukan mengingat bus atay truk di Indonesia memiliki trayek yang jauh, sehingga lebih sering diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com