JAKARTA, KOMPAS.com – Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memperluas pasar ekspor kendaraan bermotor. Melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), salah satu tujuan ekspor yang tengah diupayakan adalah ke Australia.
Jika rencana ini terwujud, maka mobil-mobil asal Indonesia bakal dijual terjangkau di sana. Sebab Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral Indonesia-Australia Comperhensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA).
Lewat skema aturan ini memungkinkan bea masuk mobil sebesar nol persen. Alhasil, mobil-mobil buatan Indonesia bisa lebih bersahabat harga jualnya sehinga semakin diserap pasar.
Baca juga: Ini Batasan Umur untuk Pengajuan SIM
Pemerintah pun sudah membujuk prinsipal asal Jepang, agar Indonesia bisa menjadi negara pengekspor mobil ke Australia.
"Saya melihat dari gesture mereka, ketika mereka dalam tanda petik saya tekan untuk membuka pasar otomotif mereka punya eagerness,” ujar Agus, dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/3/2021).
“Australia merupakan pasar yang baik dan potensial, mereka (produsen) juga paham, selain kita sudah mempunyai FTA (Free Trade Agreement) dengan Australia sehingga bea masuknya nol," ucap Agus.
Baca juga: Perang Harga Bus Mewah Jakarta–Malang, Mulai Rp 300.000
Di samping itu, faktor lain yang memudahkan Indonesia untuk ekspor ke Australia adalah karena kesamaan posisi setir.
Seperti diketahui, selain Inggris dan Jepang, negara yang juga mengadopsi setir kanan adalah Indonesia, Australia, dan Malaysia. Jadi, tidak perlu lagi menambah modal untuk lakukan modifikasi jalur produksi.
"Australia merupakan negara yang dekat dengan Indonesia, dan yang paling penting Australia dan Indonesia sama-sama setir kanan, jadi tidak perlu lagi untuk membangun fasilitas di pabrik masing-masing untuk setir kiri, karena sama-sama setir kanan,” ucap Agus.
Baca juga: Fakta Baru Kecelakaan Maut Sumedang, Bus Tak Punya Izin Usaha
Menurut Agus, pihaknya juga terus melobi prinsipal di Jepang, baik dari Mitsubishi hingga Toyota untuk segera memberi izin pabrikan otomotif di Tanah Air bisa mengirim mobil made in Indonesia ke Australia.
Melalui perjanjian IA-CEPA, Indonesia juga memproyeksi mampu menggenjot ekspor mobil listrik dan hybrid ke Australia.
"Ini bukan kali pertama saya menyampaikan untuk membuka pasar ekspor ke Australia, walaupun mereka punya pertimbangan terhadap pasar Australia. Kalau salah model pasti tidak akan bisa diserap oleh negara terkait,” ujar Agus.
“Oleh sebab itu Toyota sangat eager, dan saya sampaikan kepada mereka ketika saya kembali ke Jepang dalam waktu dekat saya sudah mau melihat konsepnya seperti apa, bukan hanya Toyota," jelas Agus,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.