JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI melalui Kementerian Perdagangan tengah melakukan pendekatan ke sejumlah negara potensial untuk memperluas tujuan ekspor otomotif nasional.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, beberapa di antaranya ialah Australia, sebagian wilayah Eropa, dan Afrika seperti Maroko serta Tunisia.
"Kita baru ratifikasi Indonesia-Australia Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Mungkin setelah kita perbaiki sistem dari bahan bakar mobil ke Australia, yaitu dari Euro 2 jadi Euro 4," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Penghambatan Filipina Bikin Ekspor Mobil RI Bergejolak
"Investasinya tidak terlalu besar. Saya jamin mobil seperti Kijang Innova, Xpander, itu bisa menguasai pasar Australia dengan besar," lanjut Lutfi.
Diketahui, Indonesia sudah mengubah aturan dan sistem standar mutu gas buang emisi ke Euro IV sejak akhir tahun 2018 lalu, sesuai amanat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.
Diharapkan dengan ratifikasi IA-CEPA dan penyesuaian emisi sebagai salah satu persyaratan kualifikasi ekspor kendaraan bermotor buatan dalam negeri ke Australia, langkah perluasan pasar ke sana bisa cepat.
Selain itu, Lutfi juga menyebut sebagian Eropa akan menjadi tujuan baru Indonesia untuk mengekspor sepeda motor dan mobil. Proses tersebut telah dilakukan sesuai perjanjian dagang European Free Trade Association (EFTA).
Baca juga: Ekspor Mobil Buatan Indonesia Anjlok 30 Persen di 2020
“Kita juga sudah tanda tangan EFTA jadi negara kecil di Eropa, Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss. Jadi ini posisinya lagi on going sekarang,” kata dia.
Kemudian ada pula perjanjian dagang yang dilakukan Indonesia dengan Turki yang tengah didorong, beserta Bangladesh, Tunisia, Iran, dan Maroko. Sehingga, pasar kendaraan buatan anak bangsa lebih luas lagi.
Selain itu, pemerintah juga tengah menggenjot beberapa jenis barang seperti besi baja, furnitur ke beberapa negara yang berpotensi konsumsi dan perekonomiannya mulai pulih seperti China, Jepang, sampai AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.