Pol Esparagaro Sebut di Repsol Honda Individualistis

JEREZ, KOMPAS.com - Pebalap baru Repsol Honda, Pol Espargaro mengatakan rivalitas di tim pabrikan Honda sangat berbeda dengan tim-timnya terdahulu.

Saat di Tech3 Yamaha dan Red Bull KTM, Pol terbiasa bertukar pikiran dengan rekan setim. Sedangkan di Repsol Honda komunikasi dengan Marc Marquez sangat sedikit.

"Di sini, di Repsol-Honda, benar-benar berbeda. Kami memiliki sepeda motor pemenang," katanya mengutip Motorsport-Total.com, Minggu (28/2/2021).

Baca juga: Pol Espargaro Ingin Pelajari Kemampuan Marquez Selamatkan Motor

Dok. HRC MotoGP Marc Marquez dan Pol Espargaro dalam peluncuran tim Repsol Honda untuk MotoGP 2021, Senin (22/2/2021). Foto: Tangakapan layar Honda Racing Corporation (Dok. HRC MotoGP)

"Karena itulah tidak perlu berbicara intensif dengan rekan satu tim dan saling membantu. Sebab paketnya (motor dan kru) sudah sangat bagus," kata Pol.

Meski demikian semua orang tetap menjaga atmosfir tetap dingin. Lagipula kata Pol, punya hubungan yang baik dengan rekan setim akan lebih membantu di paddock.

"Suasana yang baik di dalam paddock selalu membantu, meskipun Anda tidak saling membantu secara langsung," katanya.

Pol mengatakan, di awal karirnya di Yamaha dia dan Bradley Smith saling membantu. Saat di Red Bull KTM dia juga cukup dekat dengan Johann Zarco serta rookie Brad Binder.

"Saat saya jadi rookie di Yamaha, saya membutuhkannya karena saya adalah pendatang baru," katanya.

Baca juga: Belajar dari Kasus Bikers dan Paspampres, Ini 9 Area yang Masuk Ranah Ring 1

Foto: Honda Marc Marquez

"Di tim satelit Anda harus bekerja lebih dekat dengan rekan satu tim Anda karena Anda tidak memiliki kesempatan yang sama dengan pebalap pabrikan. Anda harus mencoba segalanya untuk mencoba secepat mereka," kata Pol.

Sedangkan di Red Bull KTM meski berstatus sebagai tim pabrikan tapi tetap saja tim yang baru terjun di MotoGP. Butuh pengembangan dan kerja tim yang solid.

"KTM benar-benar baru di MotoGP. Jadi kami harus bekerja sama dengan sangat erat untuk menyatukan semuanya dan mencoba mengejar ketinggalan," katanya.