Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Mobil Diesel Kerap Lebih Kuat Terjang Banjir?

Kompas.com - 21/02/2021, 07:29 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di Jakarta dan sekitarnya yang terjadi Sabtu (20/2/2021), membuat beberapa lokasi tidak bisa dilewati karena terdapat genangan air. Beberapa kendaraan pun terpaksa memutar lewat jalur alternatif agar tetap bisa sampai di tujuan.

Kendati demikian, tidak semua kendaraan harus memutar. Beberapa mobil terlihat tetap tangguh menerjang banjir meski air telah mencapai kap mesinnya.

Salah satunya adalah mobil bermesin diesel yang kerap dianggap kuat untuk menerjang banjir dibandingkan mobil mesin bensin.

Lantas, mengapa demikian?

Baca juga: Lebih Dekat dengan Pajero Sport Facelift di IIMS Virtual 2021

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, kebanyakan mobil bermesin diesel memang memiliki sosok yang tinggi besar, terutama bermodel SUV.

Menurutnya, anggapan itulah yang akhirnya membuat mesin diesel disebut tahan banjir, karena memang ground clearance mobil SUV rata-rata tinggi.

Modifikasi SQ Pajero SportStanly/Otomania Modifikasi SQ Pajero Sport

“Kalau mesin bensin masih menggunakan busi dan koil sebagai pematik untuk pembakaran di ruang bakar, sehingga bisa dikatakan kalau diesel memang lebih ampuh untuk melewati banjir karena tidak menggunakan busi dan koil,” ujar Didi belum lama ini saat dihubungi Kompas.com.

Namun Didi melanjutkan, hal tersebut sebetulnya tetap tidak boleh dilakukan dan harus dihindari, karena ada resiko air bisa terhisap masuk ke saluran udara sehingga bisa menyebabkan water hammer atau kerusakan parah pada mesin.

Baca juga: Atasi Kepadatan Dampak Genangan, Tol Jakarta-Cikampek Berlakukan Contraflow

“Di luar konteks mobil diesel ataupun bensin sebaiknya pemilik mobil menghindari air masuk ke saluran udara,” katanya.

Dari penjelasan ini, bisa dipastikan, semua jenis mobil tetap rawan terhadap banjir. Paling penting adalah memperhatikan posisi saluran isap udara. Jika ketinggian air dirasa akan masuk ke saluran tersebut, sebaiknya banjir tidak diterjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com