JAKARTA, KOMPAS.com - Efek pandemi mengakibatkan kondisi ekonomi berbagai sektor jadi terganggu. Tak terkecuali kondisi sirkuit yang sebagian pemasukannya berasal dari penonton yang datang.
Dengan menggelar ajang balap tanpa penonton, tentu pemasukan sirkuit menjadi tidak seimbang. Sementara, sirkuit tetap memerlukan perawatan dan pemeliharaan.
Baca juga: Bos Dorna Berharap Pebalap MotoGP Dapat Vaksin Secepatnya
Salah satu sirkuit yang terdampak adalah Automotodrom Brno, Rep. Ceko. Belum lama ini, sirkuit tersebut mengumumkan akan mundur dari kalender MotoGP 2021.
Bahkan, Sirkuit Brno secara resmi mengumumkan tidak akan menggelar acara bertaraf internasional apa pun pada musim ini. Dalam keterangan tertulis, dijelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan ada masalah finansial yang rumit akibat pandemi virus corona alias Covid-19 sejak pertengahan tahun lalu.
Dalam keterangan tersebut, dikatakan juga bahwa Sirkuit Brno tidak akan menggelar kejuaraan dunia lagi ke depannya. Sirkuit tersebut hanya akan fokus pada acara berskala nasional dan Eropa.
Baca juga: Pembekuan Motor di MotoGP 2021 Keuntungan buat Suzuki
"Kami memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menyelenggarakan kompetisi kejuaraan dunia dan kami memahami ekonomi dengan sangat baik. Brno sudah menjadi bagian dari MotoGP sejak 1965," kata Direktur Sirkuit Ivana Ulmanova, dikutip dari GPone.com.
"Tidak ada acara olahraga atau budaya penting dunia yang secara ekonomi dapat diselenggarakan tanpa dukungan publik," kata Ivana.
Untuk bisa menggelar MotoGP, Sirkuit Brno juga diminta untuk melakukan pengaspalan ulang. Sebab, kualitas grip lintasan di Sirkuit Brno dikabarkan tengah mengalami penurunan karena sudah bertahun-tahun tidak dilakukan pengaspalan ulang yang optimal.
Banyak pebalap MotoGP yang mengeluh dan memberikan kritikan saat MotoGP 2020. Saat itu, balapan dimenangkan oleh pebalap tim pabrikan KTM, Brad Binder.
Untuk pengaspalan ulang Sirkuit Brno, biaya yang dibutuhkan diprediksi mencapai 3,8 juta euro atau sekitar Rp 65 miliar. Tanpa adanya penonton atau investor, maka hal tersebut akan sulit untuk diwujudkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.