Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap Keluar Uang Jutaan Rupiah Jika Motor Nekat Terjang Banjir

Kompas.com - 08/02/2021, 18:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras membuat sebagian wilayah di DKI Jakarta terendam banjir. Tak sedikit pengendara motor yang memilih untuk menerjangnya daripada mencari rute lain.

Sayangnya, tak banyak pengendara yang mengetahui batas aman ketinggian banjir pada motornya. Sehingga, motor mogok ketika digunakan untuk menerjang banjir.

Baca juga: Jangan Nekat atau Sembarangan Terjang Banjir, Banyak Risikonya

Dalam kondisi seperti itu, sangat tidak disarankan bagi para pengendara untuk menghidupkan motornya. Sebab, dampaknya bisa sangat fatal.

Tampak sejumlah motor mogok akibat menerobos jalan KH. Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi tepatnya di Kolong Tol JORR yang terendam banjir, Selasa (30/10/2018).KOMPAS.com/-DEAN PAHREVI Tampak sejumlah motor mogok akibat menerobos jalan KH. Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi tepatnya di Kolong Tol JORR yang terendam banjir, Selasa (30/10/2018).

"Jika motor dalam keadaan kerendam air tetapi mesin tidak dihidupkan, kemungkinan masih bisa diperbaiki," ujar Adih, Supervisor Service Yamaha Mekar Motor Bintaro, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Adih mengatakan, yang terpenting jangan sampai melewati lubang ujung knalpot dan filter udara. Komponen tersebut masih bisa diperbaiki dengan pergantian dan pengurasan oli, ganti filter udara atau oli, dan jasa servis.

Baca juga: Motor Mogok Karena Banjir, Ini Langkah Pertama yang Harus Dilakukan

Menurutnya, jika motor terobos banjir sampai kondisi mogok, biasanya akan menyebabkan water hammer.

Water hammer sendiri merupakan kondisi di mana mesin tidak bisa menyala lagi, karena adanya air yang masuk ke dalam ruang bakar tertekan dan membuat setang piston menjadi bengkok.

“Kalau sudah begini kondisinya biasanya motor mengalami water hammer. tentu saja hal ini memungkingkan adanya pergantian pada beberapa komponen, seperti connecting rod, bearing, piston kit, cylinder piston, hingga klep,” kata Adih.

Pengendara sepeda motor saat menuntut motornya yang mogok karena terendam banjir di jalan Yos Sudarso Semarang, Kamis (4/6/2020).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Pengendara sepeda motor saat menuntut motornya yang mogok karena terendam banjir di jalan Yos Sudarso Semarang, Kamis (4/6/2020).

Adih melanjutkan, untuk biaya perbaikan motor yang sudah mengalami water hammer membutuhkan biaya yang tidak murah. Perkiraan biaya kurang lebih Rp 1,7 juta kalau sampai water hammer.

"Sementara biaya untuk menguras oli atau ganti filter udara sepeda motor yang mogok usai menerabas banjir biayanya akan jauh lebih murah, karena belum sampai merusak mesin,” ujar Adih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau