Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Aman Bereaksi Saat Menemui Lubang di Jalan Tol

Kompas.com - 25/01/2021, 10:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bermacam kendaraan melintas di jalan tol, mulai dari mobil biasa hingga kendaraan berat seperti truk. Tak heran jika ada saja permukaan jalan yang rusak atau berlubang di jalan tol.

Lubang tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan pada pelek mobil atau bahkan kecelakaan dan mengakibatkan korban. Namun, untuk menghindarinya juga tidak bisa sembarangan.

Baca juga: Faktor Penyebab Pelek Peang Saat Melibas Lubang di Jalan Tol

Jika gegabah atau pindah lajur secara mendadak, malah akan membahayakan pengguna jalan lain dan diri kita sendiri. Bukan hanya kecelakaan tunggal saja, tapi bisa terjadi kecelakaan beruntun.

Pelek mobil rusak setelah meintasi tol layang Jakarta-Cikampek (Japek).Instagram @meigitri Pelek mobil rusak setelah meintasi tol layang Jakarta-Cikampek (Japek).

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, jika menemukan sesuatu seperti lubang atau lainnya di jalan tol, harusnya bisa melakukan cara preventif.

“Jadi pelihara jarak pandang sejauh mata memandang. Kemudian jangan sekadar melihat, tapi memahami apa yang terlihat,” ujar Jusri, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Jusri menambahkan, jika pandangan pengemudi ke depan, lubang di jalan pasti akan terlihat. Namun, bedanya kalau hanya sekadar melihat, akan tetap menghantam lubang tersebut. Sedangkan kalau memahami apa yang dilihat, ada hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi lubang tersebut.

Baca juga: Cara Benar Menghindari Lubang di Jalan Raya

“Jika terpaksa menghindari lubang tersebut, hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengecek spion. Karena ada bahaya lain dari samping dan belakang kita yang tidak bisa diketahui kalau tidak lihat spion,” kata Jusri.

Jusri juga menyarankan, jika tidak bisa menghindar, sebaiknya cek dahulu lubangnya. Kalau lubangnya tidak terlalu besar, tidak perlu kurangi kecepatan, karena bisa menambah benturan yang terasa.

"Sebaiknya mempertahankan kecepatannya agar roda depan tidak mengalami absorbsi yang besar. Karena jika mengurangi kecepatan, berat mobil akan berpindah ke depan, sehingga benturannya saat menubruk lubang menjadi besar,” ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau