Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aptrindo Minta Sopir dan Kernet Jadi Prioritas Vaksin Covid-19

Kompas.com - 21/01/2021, 07:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memang masih melanda Indonesia. Pemberian vaksin Covid-19 mulai bergulir dan pada tahap pertama ini khusus fokus para tenaga kesehatan.

Namun selain tenaga kesehatan, ada satu bidang pekerjaan yang juga berpotensi terpapar Covid-19, yaitu para pelaku distribusi logistik seperti sopir dan kernet truk. Mereka melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk menjamin lancarnya distribusi logistik.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, sopir dan kernet truk juga perlu diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19. Pembatasan seperti wajib menyertakan hasil negatif rapid test antigen dinilai tidak efektif untuk para sopir dan kernet truk.

Baca juga: Ingat, Jangan Injak Rem Saat Ban Pecah di Jalan Tol

Terlihat truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertamina sedang melintasi salah satu jembatan di Kalimantan Selatan (kalsel). Pertamina memastikan stok BBM dan LNG di Kalsel aman meski dilanda banjir bandang (DOK. Pertamina) Terlihat truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertamina sedang melintasi salah satu jembatan di Kalimantan Selatan (kalsel). Pertamina memastikan stok BBM dan LNG di Kalsel aman meski dilanda banjir bandang

“Bagi pelaku distribusi logistik kan bisa setiap hari bertemu orang yang berbeda dan di kota yang berbeda pula. Apakah tes semacam itu efektif?” ucap Bambang kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Karena sopir dan kernet truk itu biasanya sekali pergi dari rumah, bisa seminggu baru pulang lagi. Tidak menutup kemungkinan setelah dilakukan rapid atau swab test, sopir dan kernet truk tidak terkena Covid-19.

Bambang menyarankan, pemerintah mendata nama-nama sopir dan kernet melalui asosiasi logistik yang resmi. Kemudian mereka diprioritaskan menerima vaksin Covid-19 bersama-sama dengan tenaga kesehatan, anggota TNI dan Polri.

Baca juga: Soal Nasib Mobilio dan BR-V, Honda Klaim Tunggu Tanggal Mainnya

“Sepertinya hal itu lebih masuk akal untuk dilakukan daripada berulang kali memperdebatkan soal perlunya surat keterangan telah menjalani rapid antigen atau swab PCR,” kata Bambang.

Bambang menambahkan, minimal para sopir dan kernet ini divaksin dahulu untuk menurunkan fatalitas jika sampai terinfeksi. Selain itu, setelah divaksin juga tetap mempertahankan protokol kesehatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com