JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai sepeda motor di jalan raya memang penuh tantangan. Jika kita merasa sudah menaati aturan, ada saja pengguna jalan lainnya yang semena-mena.
Misalnya ketika kita ingin belok ke kiri dan sudah menyalakan lampu sein, masih ada saja pengendara di sisi kiri kita yang ingin lurus, tetapi tidak ingin mengalah. Bertemu dengan pengendara seperti itu tentu saja sangat membuat jengkel.
Merasa jengkel saat di jalan memang wajar jika diperlakukan seperti tadi. Namun, rasa jengkel tersebut jangan sampai berlarut-larut bahkan sampai emosi karena bisa berpengaruh pada konsentrasi saat berkendara.
Baca juga: Kia Siapkan MPV Murah Penantang Avanza dan Xpander
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, tujuan dalam berkendara adalah mencari aman. Saat mencari aman tadi, ada etika, kesabaran, dan kontrol emosi agar benar-benar selamat sampai tujuan.
“Karena ketika kita emosi, maka biasanya akan terbawa dalam pikiran kita saat masih terus berkendara. Kondisi ini yang membuat kita kurang konsentrasi atau tidak fokus saat berkendara,” ucap Agus kepada Kompas.com, Jumat (8/1/2021).
Agus mengatakan, emosi tadi sangat berpengaruh dengan cara berkendara. Saat emosi, pengendara motor cenderung tidak konsentrasi dan mudah lepas kontrol jika tidak tenang dalam berkendara.
Baca juga: Honda PCX 160 Meluncur Duluan di Thailand, Pakai Pelek Belang
“Sebaiknya tetap tenang dan mengalah. Karena itu akan membuat kita menjadi lebih santai dan berhati-hati lagi dalam berkendara,” kata Agus.
Cara mengontrol emosi di jalan seperti tidak diambil hati atau baper saat ada pengendara yang nyeleneh. Sebab, percuma juga jika emosi di jalan, bisa berakibat konflik yang kalaupun menang juga sia-sia, merugikan diri sendiri dan orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.