JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi yang paling mudah untuk dilakukan yaitu mengganti pelek lebih besar dan ban yang lebar. Hanya dengan mengganti ban dan pelek, tampilan mobil sudah berubah signifikan.
Namun saat musim hujan seperti saat ini, ada yang mengatakan kalau semakin lebar telapak ban, risiko aquaplaning malah meningkat dibanding memakai ban dengan ukuran standarnya, apa kah benar demikian?
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal mengatakan, hal tersebut memang benar adanya, semakin lebar telapak ban, maka akan gampang terkena aquaplaning.
Baca juga: Harga Hatchback Bekas Akhir Tahun, Jazz Rp 100 Jutaan, Yaris Rp 90 Jutaan
“Memang kalau di jalan yang kering, ban dengan telapak lebar lebih bagus cengkeramannya ke aspal. Tapi untuk di permukaan basah tidak demikian,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Zulpata mengatakan, berdasarkan hasil di lapangan test milik GT Radial, hasilnya ban yang lebih lebar akan lebih cepat terjadinya gejala aquaplaning. Begitu juga jika tekanan udaranya kurang dari standarnya, maka risiko aquaplaning akan meningkat.
Baca juga: Kendala yang Ditemui Bus AKAP Saat Lewati Sitinjau Lauik
Walaupun begitu, bagi para pengemudi tetap harus waspada jika mengemudi di jalan yang basah, baik menggunakan ban lebar atau standar. Karena pasti cengkeraman dan respon ban jadi berkurang di permukaan basah.
“Aquaplaning terjadi kalau ada genangan air yang cukup dalam dan dilewati dengan kecepatan di atas 50 kpj. Kalau permukaan basah doang, tidak akan terjadi aquaplaning selama kembangan ban masih mumpuni,” kata Zulpata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.