JAKARTA, KOMPAS.com – Kursi bus merupakan penunjang kenyamanan saat bepergian dengan bus. Seperti kursi di kendaraan lainnya, kursi yang ada di kabin bus juga dilapisi oleh fabric atau kulit sintetis.
Berbagai operator bus ada yang memilih untuk melapisi semua kursi busnya dengan bahan kulit. Namun ada juga yang masih setia menggunakan bahan fabric untuk melapisi kursinya.
Lalu dari kedua bahan ini, apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Marketing Rimba Kencana, pembuat kursi bus, Yohan Wahyudi mengatakan, ada berbagai kelebihan dari setiap bahan pelapis kursi, mulai daya tahan, kemudahan dalam merawat, sampai reaksinya terhadap suhu ruangan.
Baca juga: Daftar Harga Hatchback Jelang Akhir Tahun
“Keunggulan bahan fabric adalah secara umurnya. Biasanya sampai pemakaian tujuh tahun kain masih ok, tapi hanya warnanya saja yang agak memudar,” kata Yohan kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020).
Keunggulan lainnya dari bahan fabric yaitu kenyamanan duduk bagi para penumpangnya. Bahan fabric lebih baik dalam mempertahankan suhu kain itu sendiri, jadi penumpang merasa lebih nyaman saat bepergian di siang maupun malam hari.
“Jadi apabila suhu dingin tidak akan langsung ikut dingin, kalau panas juga tidak langsung panas menyengat. Berbeda dengan bahan dari kulit sintetis,” ucap Yohan.
Baca juga: Sambut Akhir Tahun, Diskon CR-V Tembus Rp 25 Juta, Wuling Almaz Rp 30 Juta
Sedangkan untuk kekurangan dari bahan fabric yaitu dari sisi kebersihannya. Yohan mengatakan, bahan ini mudah menangkap debu, perawatannya juga hanya menggunakan vacuum cleaner. Selain itu kalau kena tumpahan minuman atau cairan lain, bisa menimbulkan bau.
“Berbeda dengan bahan kulit sintetis yang mudah dibersihkan, tinggal menggunakan lap basah. Lalu lebih banyak kombinasi warna sehingga lebih terlihat jelas bentuk bangkunya dan terlihat lebih mewah,” ucapnya.
Namun dibalik itu, kelemahan dari kulit sintetis yaitu umurnya yang pendek karena cepat pecah atau rusak. Kedua yaitu suhunya cepat berubah, tergantung sekitarnya. Kalau dipakai di bus malam kurang nyaman, membuat penumpang kedinginan.
“Selain itu kalau bus parkir di bawah terik matahari, maka kainnya akan terasa panas untuk diduduki,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.