Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjaga Agar Kampas Kopling Tetap Awet

Kompas.com - 29/11/2020, 13:01 WIB
Ari Purnomo,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain karena usia pemakaian, kerusakan pada komponen kampas kopling mobil manual bisa juga disebabkan oleh cara berkendara seseorang.

Setiap orang mempunyai cara berkendara yang berbeda-beda, dan terkadang cara berkendara yang kurang pas bisa membuat usia pelat kopling bisa lebih cepat habis atau aus.

Jika cara berkendara ini sudah menjadi kebiasaan tentunya akan membuat perangkat ini harus diganti lebih cepat dari masa pemakaian rata-rata yakni 80.000 kilometer.

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pengemudi untuk menjaga keawetan kampas kopling, terutama pada mobil manual.

Yang pertama adalah ketika mengemudi sebaiknya kaki kiri tidak ditempelkan pada pedal kopling secara terus menerus.

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

Hal ini karena, meski hanya sebatas menempel ternyata bisa berpengaruh terhadap kinerja kopling tersebut.

“Saat mengemudi kaki (kiri) jangan bersandar atau menempel di pedal kopling,” kata Didi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/11/2020).

Selain itu, Didi menambahkan, ketika berkendara terutama di jalur tanjakan usahakan agar tidak terlalu sering menggunakan setengah kopling.

“Minimalkan penggunaan setengah kopling saat melaju di tanjakan, untuk menahan mobil pengemudi bisa menggunakan hand rem atau rem tangan,” ucapnya.

Baca juga: Blokir STNK Segera Berlaku, Pelajari Regulasinya

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna. Menurutnya, ketika kaki kiri menempel pada pedal kopling maka bisa menyebabkan kopling merilis sekitar 20 persen.

satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan.Ghulam/Otomania satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan.

“Kalau terilis 100 persen sekalian justru tidak apa-apa karena tidak berjalan sekalian. Tetapi, jika kaki ditempelkan pada pedal kopling itu bisa tetap terilis meski hanya sekitar 20 persen,” katanya.

Suparna menambahkan, biasanya yang masih melakukan hal ini adalah pengemudi perempuan atau ibu-ibu dan juga pemula.

Jika hal ini terus dilakukan akan membuat kampas kopling cepat aus atau rusak karena terus terilis meski hanya sekitar 20 persen saja.

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Akan Berlaku di Seluruh Indonesia

“Kopling akan terus tergerus, tergesek, setiap kali mobil dipakai. Padahal, seharusnya kopling baru akan tergerus saat perpindahan gigi,” tuturnya.

Maka dari itu, Suparna menyarankan agar saat mengemudikan mobil sebaiknya kaki kiri tidak diletakkan di atas pedal kopling.

Selain akan membuat kopling cepat habis juga akan menyebabkan kaki lebih mudah lelah saat berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com