Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Run Flat, Hasil Kebiasaan Buruk Para Pengemudi Truk di Indonesia

Kompas.com - 25/11/2020, 11:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudikan truk wajib mengetahui bagaimana kondisi kendaraan niaga saat beroperasi. Biasanya, ketika ban kempis atau kekurangan tekanan udara, pengemudi tetap melanjutkan perjalanan.

Padahal jika dipaksa berjalan dengan kondisi ban yang kempis, akan mengalami kerusakan ban, yang biasa dijuluki run flat.

Run flat terjadi baik pada ban konstruksi bias yang keras maupun radial saat kempis, saat dipaksa jalan meski tidak dalam kondisi ideal.

Tire & Rim Consultang dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, kerusakan ban run flat ini biasanya tidak disadari oleh pengemudi.

Baca juga: Wuling Almaz Limited Edition Resmi Meluncur di Indonesia

Kerusakan ban truk run flatBambang Widjanarko Kerusakan ban truk run flat

Kerusakan ini bisa karena ban mengalami bocor halus lalu tetap digunakan karena dia tidak sadar. Selain itu bisa juga ban tertusuk benda tajam dan langsung kempis namun tetap dipakai jalan,” kata Bambang kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Bambang juga mengatakan, apalagi jika truk menggunakan ban dengan telapak block atau lug yang memiliki telapak kasar. Pengemudi jadi lebih tidak sadar lagi jika ada ban yang kempis karena bersuara bising saat beroperasi di jalan aspal atau beton.

“Ketika ban mulai kehilangan tekanan udara, maka dinding samping ban akan terus menerus mengalami defleksi secara berlebihan akibat terbeban muatan,” ucap Bambang.

Baca juga: Siapkan Rp 125 Jutaan, Bikin Campervan dari HiAce Untuk Bertualang

Kerusakan ban truk run flatBambang Widjanarko Kerusakan ban truk run flat

Pengemudi terus tidak sada sampai akhirnya bagian telapaknya terlepas dari bagian casing (kerangka) ban dan bagian dinding sampingnya berbentuk seperti tercabik-cabik. Bambang memberi tips bagaimana mencegah kerusakan run flat pada ban.

“Untuk mengurangi kemungkinan ban kehilangan tekanan udara, selain harus sering melakukan pengecekan juga bisa dengan menggunakan penutup pentil ban agar tidak rembes keluar,” kata dia.

Sekarang juga sudah tersedia tire pressure monitoring system (TPMS), berupa peranti elektronik yang dihubungkan dari pentil ban ke alat pemindai yang diletakkan di dashboard. Sehingga pengemudi bisa melihat langsung jika ada tekanan bannya yang berkurang atau kempis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com