JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah water hammer sudah cukup familiar di telinga, terutama saat musim banjir terjadi.
Water hammer sendiri merupakan masuknya air ke dalam ruang bakar. Situasi ini tentu menjadi momok mengerikan bagi para pemilik kendaraan.
“Water hammer adalah keadaan saat mesin mobil mati mendadak. Kondisi ini disebabkan air yang masuk ke dalam ruang bakar melalui saluran udara dan mendapat tekanan yang sangat besar di ruang silinder oleh piston. Hasilnya setang pistong bisa bengkok,” ujar Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada Kompas.com, Sabtu (21/11/2020).
Baca juga: Momen Haru Perpisahan Valentino Rossi dengan Yamaha
Didi mengatakan, baiknya jika ada genangan air yang cukup tinggi segera dihindari, karena kalau sudah sejajar dengan mesin itu sudah berbahaya.
Hal ini juga berlaku untuk mobil dengan ground clearance tinggi sejenis SUV yang kadang dianggap aman menerobos banjir. Padahal anggapan itu tidak mempertimbangkan potensi masuknya air akibat gelombang yang ditimbulkan kendaraan lain.
“Walaupun ketinggian air masih di bawah roda, tapi potensi masuk ke mesin yang ditimbulkan kendaraan lain bisa saja masuk melalui grill dan akhirnya menggenangi mesin. Bila sudah begini, potensi water hammer sudah pasti bisa terjadi,” kata Didi.
Baca juga: Klasemen Akhir MotoGP 2020, Morbidelli Jadi Runner Up
Oleh sebab itu Didi menyarankan, pengemudi yang menemui jalan yang tergenang apalagi dengan ketinggian mencapai setengah roda mobil sebaiknya tidak di terobos.
“Lebih baik cari jalan lain dan jangan memaksakan kendaraan untuk menerobos banjir, agar terhindar dari kerusakan mesin,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.