JAKARTA, KOMPAS.com – Infrastruktur jadi salah satu sektor industri yang terdampak signifikan karena Covid-19. Dibatasinya aktivitas masyarakat membuat pengguna jalan tol sempat menurun drastis pada awal-awal pandemi.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, penurunan arus lalu lintas saat berlakunya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mencapai 50-60 persen dibandingkan kondisi normal.
Bahkan di beberapa ruas, penurunan bisa mencapai 80 persen. Meski begitu, pada kuartal III dan kuartal IV tahun 2020, lalu lintas kendaraan di jalan tol mulai pulih dan berangsur normal.
Baca juga: Xpander Cross dan XL7 Saling Sikut, Ini Penjualan Low SUV Oktober 2020
Danang Parikesit, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), mengatakan, ada beberapa hal yang membuat sektor jalan tol bisa bertahan di tengah pandemi.
“Kita melihat dua hal, pertama adalah consumer confidence,” ujar Danang dalam webinar, Sabtu (21/11/2020).
“Traffic recovery di jalan tol relatif cepat karena masyarakat yakin bahwa sektor ini adalah sektor yang aman untuk digunakan layanannya, seperti adanya protokol kesehatan dan sebagainya,” katanya.
Baca juga: Momen Kecelakaan Pebalap Moto2 Aron Canet dan Lolos dari Maut
Kedua, menurut dia, adalah investor confidence, atau keyakinan dari sisi investor bahwa sektor jalan tol bisa pulih dengan cepat.
Danang menambahkan, pemulihan ini diharapkan dapat menggairahkan kembali pembangunan jalan tol dan mendukung konektivitas infrastruktur transportasi.
“Sektor ini diharapkan jadi salah satu penghela investasi nasional yang cenderung melambat di kuartal satu dan dua. Mudah-mudahan consumer dan investor confidence terjaga,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.