Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Lagi Pentingnya Tugas Road Captain Saat Konvoi Motor

Kompas.com - 01/11/2020, 13:02 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengeyorokan TNI oleh anggota komunitas motor gede (moge) Harley Owners Group (HOG) diawali karena ada rombongan konvoi yang tertinggal saat sendag touring di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Berkaca pada kejadian tersebut, Marcell Kurniawan, Training Director dari The Real Driving Centre (RDC), mengatakan, road captain memiliki tugas penting sebagai pemimpin untuk menjaga barisan.

"Saat konvoi harus ada rencana. Jika konvoi terlalu panjang misalkan ada 40 motor usahakan ada dua leader, di depan dan tengah, dibagi 20-20, biar tidak mudah terpecah," kata Marcell kepada Kompas.com, Minggu (1/11/2020).

Baca juga: Mick Doohan Bandingkan Cedera Marc Marquez dengan Dirinya

Yamaha Star Venture 2018, memenuhi kebutuhan touring penggemar di Amerika Serikat.motorcycle Yamaha Star Venture 2018, memenuhi kebutuhan touring penggemar di Amerika Serikat.

Marcell mengatakan, pembagian grup tersebut berguna supaya jika ada yang tertinggal maka grup dua tidak perlu mengejar grup di depannya.

"Kalau misalkan kepecah yang belakang tidak perlu sampai mengejar yang depan. Dia bisa bikin grup sendiri saja. Ataupun bisa dibagi lagi, misal 20 motor jadi 10-10 motor, atau 10 motor jadi 5-5," katanya.

Marcell mengatakan, tugas road captain sangat krusial saat sedang touring atau konvoi karena kecepatan peserta di barisan depan dan belakang berbeda.

"Saat kita konvoi yang di depan lari 60 kpj tapi yang di belakang bisa lari 80 -100 kpj, jadi road captain memang mesti bisa jaga tempo dan kecepatan, karena yang belakang pasti mengejar," katanya.

7Corrad Motoride Organizer mengoordinasi para biker yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.7Corrad Motoride Organizer 7Corrad Motoride Organizer mengoordinasi para biker yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.

Baca juga: Berkaca Pengeroyokan oleh Anggota Moge, Bagini Cara Konvoi yang Nyaman

Marcell mengatakan, tak sedikit peserta touring yang tertinggal kemudian berusaha menyusul yang depan sehingga terkesan jadi kebut-kebutan di jalan. Hal itu berbahaya buat diri sendiri dan orang lain.

"Kebanyakan kalau terputus karena mereka yang di belakang mengejar dan jadi ngebut, dan membahayakan diri sendiri dan orang lain," kata Marcell.

"Kita dalam suatu perkumpulan memang bakal punya nyali lebih, secara psikologis ketika kita ada di suatu kerumunan kita akan berpikir hal sama dengan kelompok itu," katanya.

Untuk itu, kata Marcell saat konvoi usahakan peserta juga tahu rute yang dilalui. Untuk zaman sekarang sebetulnya tidak sulit sebab ada peta satelit atau navigasi.

"Penting dari awal sudah tahu jalannya lewat mana, titik kumpul di mana, jadi tidak cuma satu dua orang yang tahu dan yang belakang jadi pengekor dan akhirnya kalau ketinggalan jadi kebut-kebutan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau