Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Memilih Posisi Duduk di Bus Tingkat

Kompas.com - 19/10/2020, 19:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBus tingkat atau double decker di Indonesia sudah semakin banyak peredarannya. Naik bus tingkat memang memberikan sensasi yang berbeda daripada naik bus biasa yang hanya satu lantai.

Ketika naik bus tingkat, penumpang bisa memilih, ingin duduk di atas atau di bawah. Kedua posisi ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, bisa disesuaikan dengan keinginan penumpang.

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, kalau memilih untuk duduk di lantai bawah, kelebihannya yaitu tidak terasa limbung, cocok untuk penumpang yang mudah mabuk darat.

Baca juga: Kondisi Terkini Rossi Setelah 3 Hari Kena Covid-19

Bus AKAP Garuda MasEdward Membuat Blog Bus AKAP Garuda Mas

“Namun kekurangan duduk di lantai bawah yaitu pandangannya yang enggak luas,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Senin (19/10/2020).

Jika memilih duduk di lantai dua, Dimas mengatakan, pandangan penumpang ke luar lebih luas. Namun kekurangannya yaitu lebih terasa limbung. Limbung akan terasa saat bus sedang belok atau menyalip kendaraan lain.

Baca juga: Alex Rins Juara Baru GP Aragon

Double decker rahayu santosatribunnews.com Double decker rahayu santosa

“Duduk di bawah biasanya lebih mewah kelasnya. Selain itu lebih cocok untuk penumpang yang ingin beristirahat,” kata Dimas.

Sedangkan di lantai atas, biasanya memakai susunan kursi dua di kanan dan dua di kiri (2-2) dan kelas yang lebih rendah, seperti Eksekutif. Namun duduk di posisi yang lebih tinggi memang memberikan pandangan yang luas ke luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau