Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gesits Optimistis Tren Motor Listrik Akan Meningkat pada 2021

Kompas.com - 19/10/2020, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gesits optimistis tren motor listrik akan meningkat pada 2021. Merek lokal itu optimistis meski saat ini pandemi Covid-19 berimbas pada penjualan sepeda motor, baik bensin maupun motor listrik.

Abdullah Alwi, General Manager Sales dan Marketing PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), mengatakan, pihaknya melihat ada beberapa kesempatan bagus meski tahun depan belum bisa diprediksi.

"Kami optimistis tahun depan karena pertama Indonesia memang butuh motor listrik. Selain karena kendaraan ramah lingkungan ini merupakan produk yang sesuai dengan arahan pemerintah," katanya kepada Kompas.com, Minggu (18/10/2020).

Baca juga: Swap Baterai Masih Rumit, Gesits Andalkan Sistem Cas Mandiri

WIMA buka flagship store Gesits di Cawang, Jakarta Timur.Foto: Istimewa WIMA buka flagship store Gesits di Cawang, Jakarta Timur.

Abdullah menyebut motor listrik bakal dilirik karena biaya pemakaian dan pemeliharaan yang lebih murah. Selain itu, pemerintah juga mulai fokus ingin mengurangi beban pemakaian energi fosil.

"Tahun depan informasinya ada kebijakan subsidi migas, sedangkan motor listrik sangat efisien, untuk 1,4 kwh bisa menempuh 50 km pengguna cukup mengeluarkan Rp 2.200," katanya.

Penetrasi percepatan tren motor listrik juga dibantu oleh pemerintah itu sendiri. PLN contohnya, kata Abdullah merupakan salah satu pihak yang rajin menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik.

Baca juga: Gesits Ajak Pengusaha Lokal Buka Diler di Tiap Daerah

Motor listrik Gesits                         Foto: Istimewa Motor listrik Gesits

"Pemerintah juga sedang mau investasi di bidang baterai. Pasti mereka tidak hanya investasi baterai, tapi juga mensosialisasikan penggunakan kendaraan listrik," katanya.

Pasar

Soal pasar Abdullah mengatakan, pemerintah yang rajin mengampanyekan motor listrik merupakan pasar potensial.

"Yang pastinya di internal pemerintahan, yang mana ini menjadi suatu pasar menjanjikan bagi kami. Apalagi kami produk nasional, bedanya dengan produk dalam negeri yaitu di TKDN," katanya.

"TKDN produk nasional itu 40 persen ke atas sedangkan kami sekarang 38,49 persen. Hitung-hitungan kami bakal lebih dari angka itu. Itu yang membuat kami optimistis tahun depan meskipun di tengah suatu keadaan yang tidak umum," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau