JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan di jalan Tol Cipali masih saja terjadi setiap harinya. Peristiwa yang sering terjadi biasanya, yaitu tabrak belakang atau kendaraan kehilangan kendali sehingga menabrak pembatas jalan.
Dua kecelakaan ini bisa disebabkan oleh human error atau kesalahan manusia. Masalah ini bisa timbul karena pengemudi yang kelelahan, sehingga tidak waspada dengan kondisi jalan dan micro sleep sehingga kehilangan kendali.
Untuk mengurangi potensi kecelakaan di Tol Cipali Komite Nasional Keselamatan Tansportasi (KNKT) memberikan tiga masukan agar bisa meningkatkan keselamatan di Tol Cipali ini.
Baca juga: Mengenal TVS XL100 Bebek Angkut Heavy Duty, Cuma Rp 10 Jutaan
Polisi mengevakuasi bangkai kendaraan pasca kecelakaan maut di KM 184 Tol Cipali, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (10/8/2020).
“Pertama yaitu promosi keselamatan dengan mengingatkan bahaya pecah ban pada setiap ret area,” ucap Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT dala Kuliah Telegram Indonesia Truckers Club, Jumat (25/9/2020).
Sarankan kepada setiap pengguna jalan untuk memeriksa tekanan udara ban kendaraannya. Faktor penyebab dari pecah ban di jalan tol, yaitu tekanan udara yang di bawah standar.
“Kedua, modifikasi marka dengan membuat ilusi tandingan bagi pengemudi. Misalnya dengan membuat jalan seolah-olah menyempit dengan menggunakan marka chevron reducing marking,” kata Ahmad.
Baca juga: 10 Mobil Bekas Rp 70 Jutaan Akhir Bulan Ini
Jalan Tol Cipali dengan penampang melintang yang lebar, lurus dan memiliki pandangan samping terbuka, seringkali menimbulkan ilusi yang memengaruhi persepsi pengemudi akan kecepatannya sendiri dan kendaraan lain.
“Terakhir yaitu dengan menambah rest area di Cipali dengan berbagai spot menarik untuk foto-foto dan berwisata. Sehingga orang berminat untuk berkunjung ke rest area sebagai tempat hiburan, bukan sekadar tempat beristirahat,” kata dia.
Ahmad menambahkan, hampir sebagian besar pengemudi enggan untuk berhenti di rest area sekalipun lelah karena ingin mengejar waktu dan sebagainya.
Jadi, jangan sediakan rest area untuk orang yang lelah saja, melainkan juga untuk orang yang ingin refreshing bersama keluarga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.