Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengaja Kempis, Ini Tujuan Ban Mobil Off Road Kurang Tekanan Udara

Kompas.com - 25/09/2020, 18:27 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Melakukan off road di akhir pekan memang menjadi hobi bagi beberapa orang, terutama yang memiliki kendaraan segala medan atau 4x4. Saat melakukan off road, tentunya mobil akan ditantang melewati jalan yang terjal, licin, dan berlumpur.

Ketika melewati jalan yang licin tersebut, walaupun sudah menggunakan mobil 4x4, masih ada potensi ban akan selip. Salah satu cara agar melewati rintangan lebih mudah, bisa dengan mengurangi tekanan udara di bannya.

Pebalap Off Road nasional, Julian Johan atau biasa disapa Jeje mengatakan, ketika sedang off road, mengurangi tekanan udara pada ban sangat disarankan, agar semakin mudah melewati rintangan jalan.

Baca juga: Jika Pajak Mobil Baru Nol Persen, Fortuner, Pajero Sport, dan CR-V Cuma Rp 200 Jutaan

Salah satu mobil off road harus ditarik dengan menggunakan winch mobil lainnya, karena tidak bisa melewati tanjakan.KOMPAS.COM/IDON Salah satu mobil off road harus ditarik dengan menggunakan winch mobil lainnya, karena tidak bisa melewati tanjakan.

“Fungsi mengurangi tekanan udara pada ban agar tapak ban semakin lebar, sehingga banyak yang menempel ke permukaan tanah, membuat traksi ban ke tanah semakin baik,” kata Jeje ketika dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Jeje mengatakan, menguranginya juga harus diperhitungkan, tekanan udara ban disesuaikan dengan kondisi medan off road yang akan dilewati. Jika melewati trek kering, tekanannya 25 psi, kalau basah jadi 20 psi.

“Mengukurnya bisa dengan pressure gauge, kalau darurat, bisa dengan perasaan, dikurangi pakai hitungan detik. Kemudian jika sudah selesai offroad, harus dikembalikan lagi tekanan udaranya untuk penggunaan harian, biasanya sekitar 30 psi,” ucap Jeje.

Baca juga: Komentar Pedagang Mobil Bekas Jika Pajak Mobil Baru Jadi Nol Persen

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal mengatakan, mengurangi tekanan udara pada ban jangan sampai berlebihan, karena bisa menimbulkan berkurangnya stabilitas, daya pengereman, dan handling yang turun performanya bahkan sampai kerusakan ban.

“Meski dalam kecepatan yang rendah, kemungkinan defleksi pada dinding samping tetap ada. Salah satu musuh terbesar ban yaitu defleksi yang berlebihan pada dinding samping ban,” kata Zulpata kepada Kompas.com.

Jangan sampai terjadi pich cut karena tekanan udara ban yang kelewat rendah. Pinch cut yaitu dinding samping tergencet antara pelek dan permukaan jalan. Kondisi parahnya, benang samping ban bisa putus dan akibatnya ban jadi benjol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau