Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajari Teknik Mengemudi yang Bisa Hemat Bensin

Kompas.com - 18/09/2020, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu upaya yang dilakukan para pengemudi mobil, adalah menghemat pengeluaran bensin atau bahan bakar minyak (BBM).

Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, salah satu faktor efesiensi BBM, selain mobil, juga dipengaruhi oleh gaya berkendara seseorang.

Berikut teknik mengemudi yang bisa menghemat bensin:

Baca juga: Triton 4x4 Jadi Armada Bengkel Berjalan KTB di Kalimantan

- Menjaga Putaran Mesin

Umumnya, torsi paling efisien mesin berada pada rentang putaran mesin 2.000-3.000 rpm. Lakukan perpindahan gigi pada rentang putaran mesin itu. Jika putaran mesin terlalu tinggi, maka suplai bensin ke ruang bakar akan makin banyak.

Tetapi jika terlalu rendah, butuh injakan pedal gas yang lebih dalam untuk menambah kecepatan.

- Mengemudi Cerdas

Ilustrasi mengemudi.Agung Kurniawan Ilustrasi mengemudi.

“Jangan agresif dalam mengemudi, artinya dalam kondisi macet tidak usah salip-salip,” ujar Anjar kepada Kompas.com di Jakarta.

Pengemudi juga harus lebih bijak dalam menginjak pedal gas dapat menghemat bahan bakar. Saat di jalan tol, usahakan melaju konstan di kecepatan 60-70 km per jam (kp). Ini adalah kecepatan ideal untuk efesiensi bahan bakar.

Jika pengemudi melaju di kecepatan 100 kpj akan menggunakan bahan bakar sekitar 15 persen lebih banyak ketimbang melaju pada 80 kpj.

- Hindari Akselerasi dan Pengereman Mendadak

Akselerasi atau melaju dengan konstan membuat suplai bahan bakar juga konstan. Akselerasi mendadak dapat membuat ECU memerintahkan untuk menyuplai bensin hingga maksimal.

Sedangkan mengerem secara berlebihan memaksa pengemudi untuk menekan gas lebih dalam untuk memperoleh kecepatan semula. Injak pedal gas dengan halus serta perhitungkan jarak pengereman yang memadai.

Baca juga: Apakah Bus Pintu Tengah Memiliki Bagasi yang Lebih Kecil?

- Pakai BBM dengan Oktan Sesuai

Petugas melayani pembeli bahan bakar minyak jenis baru, Pertalite, di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) hari ini mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp 8.400 per liter.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Petugas melayani pembeli bahan bakar minyak jenis baru, Pertalite, di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) hari ini mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp 8.400 per liter.

Banyak mesin mobil yang dapat bekerja baik dengan bahan bakar bernilai oktan yang lebih rendah dari rekomendasi pabrik. Kecuali jika terdengar knocking.

Tetapi perfoma mesin maupun konsumsi BBM akan membaik saat menggunakan bbm dengan oktan sesuai rekomendasi pabrikan.

-Gunakan AC Secukupnya

Air Conditioner (AC) pada mobil ternyata juga berpengaruh terhadap bahan bakar. Pasalnya, menggunakan AC memberi beban besar pada mesin yang dapat mengingkatkan konsumsi BBM. Aturlah AC kendaraan tidak terlalu dingin, di suhu 24-27 derajat celcius.

- Jaga Tekanan Ban

Pastikan ban memompa sesuai dengan tekanan yang direkomendasikan. Ban kempis memerlukan lebih banyak bahan bakar, namun memompa secara berlebihan akan mengacaukan kendali mobil Anda. Tekanan ban dapat dilihat di samping kanan jok pengemudi ketika pintu dibuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com