Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peminat Double Cabin Bekas Tambang Malah Naik Saat Pandemi

Kompas.com - 11/09/2020, 20:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comDouble cabin (Dcab) bekas tambang saat ini memang menjadi alternatif dari membeli Dcab bekas biasa. Dengan harga yang lebih murah, pembeli bisa melakukan modifikasi sesuai keinginannya.

Kemudian dengan harga yang murah tersebut, pembeli bisa menjadikan Dcab bekas tambang ini sebagai mobil kedua. Mobil ini lah yang biasa digunakan untuk memenuhi hobi off road, atau bisa juga hanya untuk mejeng.

Saat pandemi seperti sekarang memang waktu yang sulit untuk menjual mobil. Lalu bagaimana kabar dari penjualan Dcab bekas tambang di saat pandemi?

Baca juga: Dorong Daya Beli, Menperin Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen

Pemilik Diler Mobil Bekas Tambang Istana Mobil 4x4 Di Samarinda, Soni Setiawan mengatakan, penjualan Dcab bekas tambang malah semakin laku saat masa pandemi.

“Dcab bekas tambang malah laris saat pandemi ini, kenaikannya sekitar 20 persen,” ucap Soni Setiawan kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Selain adanya peningkatan penjualan, kelas pembelinya pun bertambah. Jika biasanya hanya kalangan menengah ke atas yang berminat meminang Dcab bekas tambang, sekarang kalangan bawah juga sudah muali banyak.

Baca juga: Pengusaha Bus Minta Pemerintah Tegas Berantas Travel Gelap

“Kelas bawah juga banyak, biasanya dipakai untuk kerja. Mereka juga membelinya 100 persen tunai atau cash,” kata Soni.

Untuk model yang paling laku, Soni mengatakan sampai saat ini tetap Mitsubishi Triton, kemudian ada Ford Ranger dan terakhir ada Toyota Hilux. Rata-rata pembeli Dcab bekas tambang di Istana Mobil meminta untuk dimodifikasi secara keseluruhan.

Modifikasi yang bisa dilakukan dari Istana Mobil seperti penggantian warna, penggunaan pelek dan ban berukuran besar, sampai mengubah tampilan mobilnya. Misalnya seperti mengubah Ford Ranger menjadi Raptor.

Diketahui untuk Dcab bekas tambang ini biasa dihargai mulai dari Rp 100 juta sampai Rp 170 juta. Namun itu baru harga mobilnya saja, belum ditambah biaya perbaikan dan modifikasi yang akan dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Revisi RUU TNI: Bertambah Jadi 16 Lembaga yang Bisa Diduduki Anggota TNI
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau