Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Penyerangan Mobil, Ingat Cara Redam Emosi di Jalan Raya

Kompas.com - 10/09/2020, 08:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini di media sosial beredar sebuah video yang menampilkan aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap pengendara mobil.

Video berdurasi 2 menit 8 detik yang diunggah oleh akun Instagram @warung_jurnalis memperlihatkan dua orang pria turun dari mobil MPV berwarna putih dan tiba-tiba mengejar mobil yang berisi tiga orang, termasuk ibu yang menggendong anak balita.

Kejadian bermula saat kedua mobil tersebut terlibat senggolan di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2020). Lantaran tidak terima, salah satu pengemudi turun dari mobil dan terjadi aksi pengejaran hingga berujung pada perusakan mobil.

Baca juga: Beli Mobil Bekas, Begini Cara Mudah Pastikan Kondisi Kesehatan Ban

Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant, Sony Susmana, mengingatkan, pengendara sebaiknya menghindari situasi yang dapat menimbulkan emosi di jalan raya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sebuah minibus yang ditumpangi seorang ibu dan bayinya di kawasan Tugu Proklamasi,Menteng,Jakarta Pusat pada Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 10.10 WIB dirusak oleh orang tak dikenall. Video aksi pengerusakan tersebut viral di media sosial. Kapolres Metro Jakarta Pusat,Kombes Heru Novianto mengungkap motif pengerusakan terjadi akibat senggolan atau serempetan antara mobil pelaku dan mobil korban. “jadi benar sekitar pukul 10:10 terjadi pengrusakan terhadap satu mobil dimana mobil ini ditumpangi oleh seorang ibu anak dianterin temennya sdh lapor ke polsek tanah abang (ralat yg bener menteng) awalnya terjadi senggolan atau serempetan trus terjadi kejar kejaran, satu mobil yg mengrusak sdh kita diteksi sdh ada gambaran dr kita, kita sdg lakukan pengejaran dan pencarian org tsb mudah2n ada hasilnya, korban sdg kita interogasi di polsek menteng, awal kejadian dsb sdh kita periksa, dalam video ada 2 tp kita msh mencari kira kira ada brp org yg didalam mobil tsb, dilempar pake batu kaca depan dan belakang pecah, yg depan retak belakang pecah, polsek menteng karena kejadiannya di tugu proklamasi masuk polsek menteng.” Kata Kombes Pol Heru saat ditemui tim @warunjurnalis di Mapolres Jakarta Pusat ,Selasa(8/9)siang tadi. Saat ini polisi telah mengantongi identitas pelaku dan memburu pelaku yang melakukan pengerusakan mobil tersebut. #senggolan#lalintas#viral#medsos#tabrakan#mainhakim

A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis) on Sep 8, 2020 at 4:59am PDT

Emosi adalah hal yang wajar pada manusia. Namun, bedanya ada pada hasil emosi yang dihasilkan. Harus terkontrol dan sesuai aturan. Pertimbangkan bila melakukan tindakan agresif, apa akibatnya bila berurusan dengan hukum,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Sony mengingatkan, sebelum berkendara, sebaiknya pengemudi tahu kondisi dirinya. Mengemudikan kendaraan tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga mental karena menghadapi lingkungan, provokasi, dan gangguan yang datang dari luar kendaraan.

Kemudian berkendara secara defensif, seperti sejak awal tidak melanggar peraturan lalu lintas, berkendara terburu-buru, mau mengalah dengan pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Pada Truk dan Bus, Ban Depan atau Belakang yang Lebih Cepat Aus?

Sikap lainnya adalah menghargai pengguna jalan lain, siapa saja. Termasuk petugas di jalan raya atau bahkan dengan orang yang dianggap mengemudikan kendaraan secara agresif.

“Mungkin dia sedang buru-buru ada urusan penting yang tidak bisa dikompromikan. Berpikir positif saja, beri jalan, atau menjauh,” ucap Sony.

Sony mengingatkan, tidak ada untungnya bila emosi dibiarkan meluap. Banyak konsekuensi yang akan dihadapi, baik secara hukum maupun sosial.

“Terakhir, untuk menghindari terjadi masalah, rencanakan perjalanan dengan matang. Pikirkan rute yang dilewati, kondisi jalan, lalu lintas. Ini bisa mengurangi kena masalah di jalan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau