JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina Lubricants melalui salah satu pabriknya, Production Unit Gresik (PUG), meluncurkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan, yakni "Tukar Oli Dengan Sampah".
Program menarik ini digelar di Kedai Kopi Sampah, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Jawa Timur.
Seremoni peluncuran dilakukan dengan penukaran sampah kering menjadi pelumas Pertamina oleh Ketua Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul Imam Wahyu kepada SpV HSSE Production Unit Gresik PT Pertamina Lubricants Ifan Sri Widodo
Ifan mengatakan, tujuan dari program ini sebagai bukti komitmen Pertamina terkait kepedulian lingkungan serta pengendalian sampah, khususnya di lokasi pabriknya beroperasi.
Baca juga: Banyak Beredar Oli Palsu, Begini Cara Mengenali yang Asli
"Dengan sinergi dan pembinaan perusahaan bersama Karang Taruna RW 07 Kelurahan Sidokumpul dan Kedai Kopi Sampah, kami berharap adanya program Tukar Oli dengan Sampah ini, masyarakat bisa lebih termotivasi menjaga dan mencintai lingkungan dengan membantu mengendalikan sampah di sekitar mereka," kata Ifan dalam keterangan resminya, Selasa (1/9/2020).
Masyarakat dapat menukar sampah kering baik dari kardus bekas, kertas bekas, kaleng kosong, dan botol plastik, dengan berat tertentu menjadi poin yang nantinya dapat ditukar dengan Pelumas Pertamina.
Untuk 1 kg sampah kering akan dikonversi menjadi 1 poin. Poin terendah yang dapat ditukar yakni 15 poin untuk 1 oli Enduro Gear.
Sedangkan masyarakat harus mengumpulkan 34 poin untuk penukaran dengan Enduro Matic G 0.8 L, 40 poin untuk Enduro Matic 0.8 L, 37 poin untuk Enduro 4T 0.8L dan 49 poin untuk Enduro Racing dan 71 poin untuk Pelumas mobil yakni Fastron Techno 1L.
PT Pertamina Lubricants terus mendukung segala pelaksanaan kegiatan yang positif di lingkungan sekitar perusahaan, termasuk pengendalian sampah oleh Kedai Kopi Sampah.
Baca juga: Bolehkan Mencampur Aditif pada Pelumas Kendaraan?
"Setahun yang lalu, lahir Inovasi “Ngopi Bayar Pakai Sampah”, dan program ini merupakan program lanjutan untuk meningkatkan inovasi. Semoga program Tukar Oli dengan Sampah mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat." lanjut Ifan.
Sementara itu, Imam menjelaskan bila dalam proses penukaran sampah, masyarakat tak perlu membawa dalam jumlah banyak sekaligus, karena pengumpulan poin akan berbasis digital melalui aplikasi di Kedai Kopi Sampah.
"Dengan demikian memberikan kemudahan menabung sampah, konsumen akan otomatis mendapatkan user id. Tujuan utama adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk mengendalikan sampah dan mengurangi timbunan sampah ke TPS melalui penabungan sampah hingga penukaran menjadi Pelumas," kata Imam.
Hasil sampah kering yang dikumpulkan oleh Kedai Kopi Sampah selanjutnya dikelola menjadi kerajinan lampion oleh Karang Taruna Jagal Bangkit RW 7 Sidokumpul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.