Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Beredar Oli Palsu, Begini Cara Mengenali yang Asli

Kompas.com - 31/08/2020, 16:02 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas dari tingginya populasi mobil saat ini, ternyata berdampak dengan maraknya peredaran oli palsu yang ada di pasaran. Karena itu, konsumen dituntut untuk pintar-pintar dalam memilih produk oli.

Perlu diketahui, bila mobil terlanjur mengkonsumsi pelumas palsu, maka dampak yang ditimbulkan untuk kendaraan bisa berbahaya. Bahkan tak menutup kemungkinan membuat kerusakan parah yang berujung jebolnya mesin mobil.

Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, pelumas merupakan hal terpenting di mesin yang memiliki multi fungsi.

Selain untuk melumasi komponen di dalam mesin, oli juga berkerja untuk melindungi serta sebagai pendingin suhu.

"Bisa kebayang bila menggunakan oli palsu yang secara pengujiannya pun tidak bisa dibuktikan akan berdampak fatal bagi mesin. Artinya, semua fungsi dari oli bisa jadi tidak akan berkerja maksimal dan membuat kerusakan pada mesin," kata anjar kepada Kompas.com, Minggu (30/8/2020).

Baca juga: Ini Risikonya jika Mobil Pakai Filter Udara Imitasi

Ilustrasi pelumas Ilustrasi pelumas

Anjar mengatakan peredaran oli palsu, khususnya di kalangan aftermarket memang akan sulit dihindari. Apalagi semakin modern, kemasan serta bentuk rupanya pun hampir mendekati yang aslinya.

Lantaran itu, ada baiknya konsumen juga mengetahui ciri-ciri dari oli yang mungkin saja palsu. Anjar menjelaskan ada beberapa ciri dari oli palsu yang bisa dikenali dengan visual mata.

Pertama dengan melihat dari nomor produksinya. Biasanya, produsen oli selalu menyertakan nomor identifikasi yang terletak pada dua tempat berbeda, yakni tutup botol dan kemasan dari oli itu sendiri.

Cetakan dari nomor produksi tersebut biasanya rapih dan sejajar. Keduanya juga sama persis, jadi apabila ada perbedaan angka antara yang ditutup dan di kemasannya, bisa dicurigai bila itu adalah oli palsu.

Baca juga: Bolehkan Mencampur Aditif pada Pelumas Kendaraan?

Cara kedua dengan memperhatikan tutup botolnya, karena pabrikan oli sudah menggunakan teknologi yang modern dan maju dalam pembuatan tutup, maka biasanya tutup tersebut hanya bisa digunakan satu kali saja.

Bila sudah terbuka, maka tidak bisa digunakan lagi, hal ini memang diciptakan untuk mencegah oknum nakal menggunakan tutup botol tersebut atau di daur ulang.

Nomor produksi di tutup dan leher kemasan pelumas, wajib samaOtomania Nomor produksi di tutup dan leher kemasan pelumas, wajib sama

Selain itu, pemilik kendaraan juga bisa mencermati label pada bagian tutup botol oli yang akan dibeli. Produsen pelumas menggunakan semacam logo hologram dan kode tersendiri untuk menunjukkan keaslian produk mereka.

Sementara produk oli pelumas palsu biasanya menggunakan printing kualitas rendah karena logo dari produk asli akan di-scan dan dicetak ulang. Meski tampilan bisa terlihat sangat mirip, jika diteliti, akan ada perbedaan. Sebab, detail label yang digunakan berkualitas rendah

"Bisa juga mencirikan dari bau dan warnanya, cara ini mungkin paling mudah. Ciri khas dari oli asli adalah berwarna bening dan tidak berbau aneh, sedangkan oli palsu biasanya berbau gosong seperti oli yang sudah pernah digunakan dan berwarna keruh," ucap Anjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau