Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Mengapa Lampu Utama Bus Masih Mengandalkan Bohlam?

Kompas.com - 28/08/2020, 19:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Lampu depan bus tentunya menunjang penampilan bodi dari bagian depan. Kemudian lampu utama atau headlamp bus terbaru buatan karoseri saat ini sudah semakin modern.

Modern di sini yaitu menggunakan day-time running light (DRL) yang mengelilingi lampu, kemudian juga penggunaan proyektor. Namun di balik sinar lampu DRL, bus masih mengandalkan bohlam untuk headlampnya, mengapa begitu?

Sales Staff karoseri Tentrem, Dimas Raditya mengatakan, untuk lampu headlamp, bus masih mengandalkan bohlam berwarna kuning dibantu dengan projektor. Memilih untuk tetap memakai bohlam dikarenakan kepraktisannya.

Baca juga: Honda Jazz Facelift Meluncur, Punya Mesin Baru dan Sunroof

Bus UHDKompas.com/Fathan Radityasani Bus UHD

Bohlam lebih mudah dalam spare partsnya. Kalau pakai HID kan perlu ballast, sedangkan LED harus ada kipas pendingin dan sebagainya. Bohlam tidak perlu alat-alat tadi,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Selain dari perawatannya yang lebih udah dan tidak ribet, lampu bohlam masih memiliki masa pakai yang awet. Seperti yang dikatakan Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana.

“Pertimbangan saat ini, bohlam masa pakainya masih lebih awet dibanding LED. Untuk LED sendiri, masih dalam taraf percobaan untuk ketahanannya di karoseri Laksana,” ucap Werry kepada Kompas.com.

Baca juga: Hadir di IOOF 2020 Hari Ketiga, Nissan Bocorkan Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia

Werry juga mengatakan, mungkin saja kedepannya akan menggunakan teknologi full LED projector pada headlamp, namun sekarang masih mengandalkan bohlam sebagai lampu utamanya.

Berbeda dengan lampu depan, lampu belakang pada bus juga sudah memakai model full LED. Setidaknya untuk lampu rem dan sein, sudah menggunakan LED, sedangkan untuk lampu mundur, masih menggunakan bohlam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke