Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bahaya Naik Motor Sambil Bermain Ponsel

Kompas.com - 24/08/2020, 12:02 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ponsel sudah menjadi perangkat komunikasi yang tidak terpisahkan dalam aktivitas setiap orang.

Entah karena tuntutan pekerjaan, sekadar untuk berkomunikasi atau bermain gim, menjadikan gawai sering kali hampir tidak pernah lepas dari genggaman.

Hanya saja, tidak sedikit yang mengabaikan tempat serta situasi saat menggunakan ponsel, salah satunya saat mengendarai sepeda motor.

Saat berkendara di jalan raya, setiap pengendara membutuhkan konsentrasi yang tinggi, apalagi saat mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Mengendarai Motor Sambil Dengarkan Musik Bahaya, Ini Penjelasannya

Sebab, setiap detiknya sesuatu hal bisa saja terjadi dan bisa membahayakan keselamatan pengendara ataupun pengguna jalan lainnya.

ilustrasi main hp ojolKompas.com/Fathan Radityasani ilustrasi main hp ojol

Meski sudah dianggap sebagai perilaku yang biasa, penggunaan ponsel saat berkendara menyimpan risiko kecelakaan yang sangat besar.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, potensi bahaya yang bisa terjadi ketika seorang pengendara bermain ponsel banyak sekali.

“Pengendara sepeda motor rawan kehilangan kesimbangan karena berkendara hanya menggunakan satu tangan saja, sedangkan tangan satunya memegang HP,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Ini Bahaya Naik Sepeda Motor Sambil Merokok

Dalam kondisi tersebut, Sony mengatakan, potensi pengendara terjatuh dari sepeda motor cukup besar. Terlebih lagi, jika jalan yang dilewati tidak rata, bergelombang ataupun berliku.

“Bahaya lainnya adalah konsentrasi pengendara akan terpecah antara di jalan dengan di JP, sehingga sering terlambat dalam merespons bahaya,” tuturnya.

Ilustrasi kecelakaan sepeda motorhttps://www.lifehacker.com.au/ Ilustrasi kecelakaan sepeda motor

Selain itu, Sony menambahkan, saat seseorang menggunakan ponsel sambil berkendara, mereka tidak peka terhadap lingkungan.

“Mereka merasa jago dan tidak memikirkan pengguna jalan lain yang skill dan kemampuannya berbeda-beda, sehingga risiko kecelakaan sangat tinggi,” ucapnya.

Baca juga: Ini Aturan Larangan Merokok Saat Berkendara, Kena Denda Rp 750.000

Selama ini, menurut Sony, banyak pengendara yang hanya mengandalkan hardskill dalam berkendara dan tidak menggunakan softskill.

“Masalahnya, safety tidak dianggap sebagai yang nomor satu, sebelum kecelakaan fatal menimpa yang bersangkutan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau