JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivitas seperti bepergian mengendarai sepeda motor kembali marak dilakukan pada masa pandemi ini. Perjalanan pun dilakukan baik jarak dekat maupun jarak jauh.
Ketika berencana untuk turing dengan motor, pastikan sudah menentukan jalan yang akan dilewati dan titik kumpul atau tempat beristirahat. Kemudian, turing tidak disarankan untuk dilakukan jika hari sudah gelap atau malam hari.
Trainer Yamaha Riding Academy On Road & Off Road, Setyo Suyarko mengatakan, turing di malam hari sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik manusia, jalan yang akan dilewati, dan akses ketika dalam kondisi darurat.
Baca juga: Mau Beli Mobil Bekas, Eks Taksi Bisa Jadi Alternatif
“Kalau malam kan seharusnya jam untuk tidur, jadi fokus ketika berkendara jadi tidak 100 persen,” kata Setyo kepada Kompas.com berapa waktu lalu.
Kemudian, jalan yang akan dilewati akan kurang terlihat dikarenakan kondisi penerangan yang kurang. Walaupun sudah menentukan jalan yang akan dilewati, tetap saja tidak bisa memprediksi kondisi jalannya nanti.
“Kedua yaitu kondisi jalan tidak dapat terlihat dengan jelas karena gelap. Lebih sulit untuk memprediksi kondisi bahaya yang ada di depan,” ucap Setyo.
Baca juga: Klasemen MotoGP Usai GP Austria, Quartararo Masih Teratas
Terakhir yaitu jika terjadi kecelakaan, akan lebih sulit ditangani ketika malam hari. Belum tentu di daerah yang dilewati ada klinik yang buka 24 jam. Mencari bantuan untuk mengangkut korban juga belum tentu ada saat malam hari.
“Saat malam dan terjadi kecelakaan, mengurus korban akan lebih sulit karena sulit mencari pertolongan. Karena tidak semua klinik buka 24 jam dan kalau butuh bantuan kendaraan untuk mengangkut korban, akan sulit ditemui kendaraan yang lewat,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.