Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Peluncuran, Hyundai Sowan Bawa Ioniq dan Kona Elektrik ke Luhut

Kompas.com - 15/08/2020, 08:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai Motors Indonesia (HMID) memboyong dua mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) unggulan, yakni Ioniq dan Kona ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Adapun kedatangan HMDI menyusul rencana untuk meluncurkan kedua produk tersebut di Tanah Air yang dijadwalkan pada tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihaknya mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak seperti Hyundai Motors Indonesia.

Kondusi ini dianggap Luhut menujukkan bahwa para pemangku kepentingan tengah berkerja sama, termasuk pihak pemerintah dan sektor swasta dalam mengakselerasi program mobil listrik berbasis baterai.

Baca juga: Luhut Bilang Pajak dan Pelat Khusus Mobil Listrik Segera Selesai

"Saya ingin Hyundai menyebarkan pesan kepada para produsen lainnya dari mobil listrik dan baterai, bahwa Indonesia menyambut baik rencana investasi terkait program-program seperti ini. Saya percaya bahwa kita telah berada di jalur yang tepat untuk menyongsong era kemajuan industri di Tanah Air," ujar Luhut dalam keterangan resmi HMDI, Jumat (14/8/2020).

Hyundai memperkenalkan produk terbarunya, yakni Hyundai IONIQ Electric untuk mendukung kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.Dok. Hyundai Motor Company Hyundai memperkenalkan produk terbarunya, yakni Hyundai IONIQ Electric untuk mendukung kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.

Sementara itu, YoungTack Lee, President of Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarters, mengatakan bila Hyundai merupakan salah satu pelopor dan pemain terkemuka yang hadir menawarkan kendaraan listrik murni.

Hyundai pun berkomitmen untuk menyediakan solusi mobilitas yang lebih pintar, dan Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar pentingnya.

"Kami senang karena telah mendapat kesempatan untuk memperlihatkan kedua model BEV kami. Keduanya merupakan bagian dari banyak lini produk yang telah Hyundai persiapkan untuk Indonesia, yang sejalan dengan visi pemerintahan atas mobilitas masa depan," kata Lee.

Sebelumnya, Luhut dalam akun instagramnya juga mengatakan bila dalam pertemuannya dengan Hyundai, pemerintah selaku pemangku kebijakan akan segera menyelesaikan peraturan terkait pajak dan rencana penggunaan pelat khusus bagi mobil listrik.

Baca juga: Pembangunan Pabrik Hyundai Ditargetkan Mulai Oktober 2020

Hyundai Kona Electric.INSIDEEVS.com Hyundai Kona Electric.

Luhut juga menegaskan bila Hyundai menjelaskan proyek pembangunan pabriknya di Indonesia dengan lahan seluas 77 hektar akan selesai pada Maret 2021. Setelah itu akan dilakukan banyak ujicoba pembuatan produksi hingga akhir 2021.

"Mereka (Hyundai) juga sampaikan kemampuan produksinya bisa sampai 250.000 per tahun. Tentunya dalam menjalankan proyek mobil listrik ini, Hyundai berjanji akan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 3.500 orang," tulis Luhut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Siang ini saya melihat langsung produk mobil listrik dari Hyundai Motors yang dipajang dihalaman parkir kantor saya. Pertanyaan pertama yang saya ajukan saat melihat mobil ini kepada Presiden Hyundai Motor Asia Pasific, adalah kapan mobil seperti bisa benar-benar diproduksi di Indonesia? Beliau menjelaskan kepada saya beserta jajaran @kemenkomarves bahwa untuk mewujudkan mobil seperti ini, tentunya butuh pabrik yang mampu memproduksi. Proyek pembangunan pabrik ini akan selesai di bulan maret tahun 2021 dan setelahnya akan dilakukan banyak ujicoba pembuatan sampai produksi final di akhir tahun 2021. Mereka juga sampaikan kemampuan produksinya bisa sampai 250.000 unit per tahunnya. Tentunya dalam menjalankan proyek mobil listrik ini, Hyundai berjanji akan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 3.500 orang. Untuk memproduksi dan mewujudkan proyek ini, Hyundai Motors menyiapkan lahan seluas 77 hektar dimana mereka menggelontorkan dana sebesar 1.154 Miliar Dollar. Proyek Mobil Listrik kerjasama Hyundai Motors dengan pemerintah Indonesia adalah realisasi dari komitmen investasi yang ditandatangani langsung oleh Presiden @jokowi tahun lalu. Dalam pertemuan ini, saya yakinkan kepada mereka bahwa Indonesia memiliki bahan material salah satu yang terbesar di dunia untuk pembuatan baterai mobil listrik. Saya juga ingin Hyundai menyampaikan kepada para produsen baterai dan mobil listrik lainnya, bahwa Indonesia saat ini terbuka dengan investasi untuk proyek besar seperti ini. Dalam pertemuan ini juga kami dari sisi pemangku kebijakan akan segera menyelesaikan peraturan terkait pajak dan rencana penggunaan plat khusus bagi mobil listrik seperti ini. Di akhir kalimat saya ingin sampaikan bahwa meskipun kita tengah menghadapi ujian wabah pandemi yang serba tidak pasti seperti saat ini, pemerintah Indonesia tetap aktif menjalankan seluruh komitmen investasi baik dengan IDFC, Uni Emirat Arab, dan Hyundai, meski 3 atau 4 bulan yang lalu komunikasi kami sempat berhenti karena pandemi. Saya percaya bahwa Indonesia mampu menjadi pemain kunci produsen baterai mobil listrik di dunia, dan kita sudah berada di jalur yang tepat untuk menyongsong era kemajuan industri tanah air.

A post shared by Luhut Binsar Pandjaitan (@luhut.pandjaitan) on Aug 13, 2020 at 2:58am PDT

Fasilitas pabrik tersebut akan menjadi pusat manufaktur pertama dari Hyundai di kawasan ASEAN yang memasok produknya ke pasar-pasar utama di kawasan tersebut.

HMID juga mengklaim sedang menjajaki kesempatan memproduksi mobil listriknya di pabrik tersebut dan diharapkan bisa memberikan kontribusi ekonomi yang bernilai lebih dari 20 miliar Dollar Amerika bagi perekonomian Indonesia selama lebih dari satu dekade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com