Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Gas dan Rem Depan Motor di Sebelah Kanan

Kompas.com - 12/08/2020, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam merancang sepeda motor setiap pabrikan pasti memperhatikan ergonomi pengendara. Salah satu bentuknya yaitu soal standarisasi desain yang bersifat global.

Bentuk standarisasi tersebut dapat dilihat dari posisi selongsong gas dan tuas rem depan yang berada di kanan. Dua piranti ini biasanya tetap dan posisinya tidak pernah diganti oleh produsen motor.

Berbeda dengan tuas rem belakang yang sesuai kebutuhan. Untuk skutik terletak di setang kiri tapi untuk motor manual berganti jadi kopling. Sedangkan untuk bebek atau cub sama sekali tidak ada tuas.

Baca juga: Pelanggar Aturan Ganjil Genap Berkurang di Hari Kedua

Setang sepeda motor yang ditengokkan ke kanan (khusus untuk motor Honda) dan dikunci, cukup merepotkan maling karena tak leluasa menjangkau lubang kunci.Otomania-Donny Apriliananda Setang sepeda motor yang ditengokkan ke kanan (khusus untuk motor Honda) dan dikunci, cukup merepotkan maling karena tak leluasa menjangkau lubang kunci.

M Abidin, GM Aftersales Service and Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, para pembuat motor punya alasan mengapa memosisikan gas dan rem depan di kanan.

“Desainer sepeda motor, tentunya sudah mempelajari konsep dinamika manusia, di mana bagian kanan cenderung lebih dominan digunakan oleh manusia, untuk menggerakkan sesuatu," kata Abidin kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

"Sehingga dalam kasus sepeda motor, sisi kanan difungsikan untuk bagian yang paling sering digunakan, seperti menarik dan menurunkan handle gas, serta menekan dan melepas pedal rem,” katanya.

Baca juga: Honda Jazz Terbaru Hadir dengan Atap Sunroof

Ilustrasi tuas kopling motorStanly/Otomania Ilustrasi tuas kopling motor

Tentu saja hal ini tidak mutlak, sebab banyak juga orang yang lebih aktif menggunakan tangan kiri atau biasa disebut kidal. Tapi kata Abidin, pembuat motor harus mempertimbangkan kasus yang paling umum.

Abidin mengatakan, ketika orang kidal belajar naik motor maka biasanya butuh waktu lebih lama agar mahir. Tapi bukannya tidak bisa sama sekali mengendarai motor.

“Iya betul, untuk orang yang kidal (aktif tangan atau kaki kiri) akan lebih sulit belajar naik motor dibanding yang bagian kanannya aktif,” ujar Abidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau