Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2020, 15:22 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda Revo AT dan Yamaha Lexam sudah setop produksi beberapa tahun lalu. Keduanya disuntik mati karena konsep penggabungan bebek matik kurang diterima masyarakat.

Tapi buat yang mencari motor ''rare'' bisa lirik model bekasnya untuk motor hobi. Mencari unit bekas Revo AT dan Lexam pun tak terlalu sulit karena masih cukup banyak dijual di marketplace.

Penelusuran Kompas.com di berbagai situs jual beli online, mayoritas Honda Revo AT yang dijual ialah produksi 2010-201. Bukaan harganya bervariasi mulai Rp 5 juta sampai termahal Rp 8 juta.

Baca juga: Nostalgia Deretan Motor Bebek 2-Tak Idola 90-an

Ilustrasi lelang motor bekashttps://www.motorplus-online.com/ Ilustrasi lelang motor bekas

Pun demikian dengan Yamaha Lexam. Mayoritas yang dijual ialah produksi 2011. Bukaan harganya sedikit lebih murah dibanding Revo AT, yakni mulai paling rendah Rp 4,2 juta sampai Rp 7 juta.

Jika di situs online Revo AT dan Lexam masih ada yang jual, tapi tidak demikian dengan showroom motor bekas (mokas). Diler mokas jarang menjual unit-unit yang dirasa sulit terjual.

Diler mokas biasanya hanya menjual motor-motor bekas yang tidak terlalu tua. Model-model yang dijajakan mayoritas juga yang banyak di pasaran agar cepat laku dan sehingga balik modal.

Ebun dari diler mokas H. Ebun Motor, Sukmajaya, Depok, mengatakan, motor paling laris ialah skutik entry level. Sedangkan model yang dicari konsumen ialah Honda BeAT, Vario dan Scoopy.

Baca juga: [VIDEO] Modifikasi Pertama Honda CBR250RR SP

Yamaha Lexam Foto: Istimewa Yamaha Lexam

“Kalau di sini, orang-orang banyak yang cari Vario Techno, Scoopy, dan BeAT. Rata-rata mintanya sih tahun yang muda sampai tahun 2017,” ujar Ebun kepada Kompas.com, belum lama ini.

Adapun untuk motor bebek, Nugroho Dwi Prastiko pemilik showroom mokas Nugroho Motor, mengatakan mayoritas yang diminati konsumen ialah bebek yang masih memakai sistem karburator.

"Kalau untuk jenis bebek yang cepat laku itu yang masih karburator, kalau yang injeksi kurang peminatnya karena dianggap perawatannya lebih ribet dari karburator," kata Nugroho.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com