Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Skenario Terburuk Yamaha Jika Masalah Mesin Tak Dapat Solusi

Kompas.com - 06/08/2020, 17:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Speedweek

JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha sudah menemukan sumber masalah pada mesin M1 yang menyebabkan engine failure. Ternyata, ada komponen yang cacat di dalam mesinnya.

Agar masalah engine failure bisa dihindari, komponen yang cacat tersebut perlu diganti. Namun, penggantian komponen mesin tidak semudah itu di MotoGP.

Baca juga: Curhat Rossi Soal Teknisi Yamaha yang Keras Kepala

Sebab, mesin yang sudah dihomologasikan akan disegel dan tidak boleh dibuka, kecuali oleh Jordi Perez, teknisi dari IRTA.

Valentino Rossi menepikan motornya setelah mengalami masalah teknis di GP Spanyol 2020MotoGP Valentino Rossi menepikan motornya setelah mengalami masalah teknis di GP Spanyol 2020

Yamaha diizinkan mengganti komponen yang cacat tersebut, tapi dengan beberapa catatan. Komponen tersebut tidak ada berkontribusi dengan peningkatan kecepatan dan setiap pabrikan harus menyetujui penggantian komponen tersebut.

Sekarang ini, Maverick Vinales sudah menggunakan mesin kelima. Sementara Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli, sudah menggunakan mesin keempat.

Baca juga: Bos Yamaha Akui Honda Lebih Jago Memilih Pebalap Muda

Sedangkan, tiap pebalap hanya diberi jatah lima mesin untuk satu musim. Masih ada 12 seri lagi, dan jika Yamaha sampai menggunakan lebih dari lima mesin, maka akan diganjar penalti.

Direktur Pelaksana Yamaha Motor Racing Lin Jarvis, mengatakan, sekarang ini timnya sedang mempelajari regulasi dengan hati-hati.

"Jika kami butuh mesin keenam, kami harus memilih di antara dua skenario," ujar Lin Jarvis, dikutip dari Speedweek.com.

Maverick Vinales saat berlaga di MotoGP Andalusia di Sirkuit JerezYamahamotogp Maverick Vinales saat berlaga di MotoGP Andalusia di Sirkuit Jerez

Lin Jarvis menjelaskan, opsi pertama adalah pebalap akan start dari pit lane. Pebalap tersebut baru akan mendapat lampu hijau lima detik setelah pebalap yang ada di grid.

Opsi lain adalah pebalap start dari posisi normal. Tapi, setelah itu harus melakukan ride through sebagai bentuk penalti.

"Bagaimana pun, kami yakin bahwa kami tidak akan berada dalam situasi tersebut. Kami akan memecahkan masalah ini," kata Lin Jarvis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Speedweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com