Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Berbelok Saja Bisa Mempengaruhi Keselamatan Pemotor!

Kompas.com - 01/08/2020, 11:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit pengendara sepeda motor yang belum paham teknik-teknik berkendara secara aman. Banyak di antaranya hanya mengandalkan naluri atau refleks saja.

Padahal, memahami teknik berkendara dapat meningkatkan keselamatan saat berada di jalan raya. Tak terkecuali dengan teknik berbelok yang benar.

Baca juga: Begini Cara Aman Berkendara di Jalan Aspal dan Beton

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, berbelok bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya jika tidak dilakukan dengan benar.

Kompetisi Safety Riding dalam Safety Japan Instructor Competition diselenggarakan Honda di Sirkuit Suzuka, Jepang pada 3-4 Oktober 2019Kompas.com/Setyo Adi Kompetisi Safety Riding dalam Safety Japan Instructor Competition diselenggarakan Honda di Sirkuit Suzuka, Jepang pada 3-4 Oktober 2019

"Sisi belakang sepeda motor, di kiri maupun kanan, kerap tidak dilihat pengendara motor. Padahal bidang tersebut menjadi salah satu bidang yang tidak terlihat atau blindspot," ujar Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Jusri menambahkan, selama ini pengendara hanya mengandalkan lampu sein sebagai penanda untuk berbelok. Padahal, menggunakan lampu sein saja tidak cukup.

"Hal lain yang perlu dilakukan setelah menyalakan sein adalah melihat kondisi bagian belakang kendaaan dari kaca spion. Setelah dipastikan aman, pengemudi juga sebaiknya tidak memulai berbelok terlebih dulu sebelum melakukan satu kegiatan penting," kata Jusri.

Baca juga: Atur Posisi Berkendara yang Nyaman Saat Naik Motor

Jusri menyarankan, setelah melihat kaca spion aman, jangan langsung berbelok atau berpindah jalur. Menengok menjadi aktivitas selanjutnya. Jadi, jika diurutkan proses untuk berberlok adalah menyalakan sein, melihat kaca spion, menengok ke belakang ke arah yang akan dituju, baru berpindah jalur atau berbelok.

Menurut Jusri, banyak terjadi peristiwa kecelakaan motor ditabrak dari arah belakang akibat kurangnya pemahaman memastikan keadaan aman sebelum berpindah atau bergerak.

"Di Indonesia, infrastruktur berlatih keselamatan berkendara masih minim. Menengok ini bagian dari keterampilan pengemudi dan pengendara. Di luar negeri, menengok itu jadi kewajiban untuk mendapatkan SIM meski kaca spion terpasang dengan baik," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau