JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai skuter otomatik alias skutik memang lebih praktis. Cukup putar gas motor sudah bisa meluncur. Cara mengoperasikan rem pun mudah karena ada di tuas kiri kanan.
Kendati demikian dalam praktiknya bisa saja tidak semudah itu, terutama buat yang baru belajar mengendarai motor. Sebab situasi di jalan raya tidak bisa diprediksi dan butuh konsentrasi yang tinggi.
Setidaknya, ada tiga kesalahan yang kerap dilakukan pengendara skutik, yaitu menarik gas tiba-tiba, kemudian menahan gas dan rem bersamaan, terakhir hanya menggunakan satu rem depan atau belakang saja.
1. Hanya operasikan satu rem
Berbeda dengan jenis motor lain, rem skutik terletak di tuas kiri dan kanan mirip seperti sepeda gowes. Tuas kiri untuk rem belakang dan tuas kanan untuk rem depan.
Kerap terjadi penggunaan rem ini tidak maksimal sebab hanya menggunakan salah satu saja, yaitu rem depan saja atau rem belakang saja. Padahal baik rem depan atau rem belakang punya fungsi berbeda.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, saat kondisi motor pelan dengan kecepatan di bawah 30 kpj disarankan hanya menggunakan rem belakang saja.
"Saat kecepatan motor diantara 30 kpj sampai 80 kpj, maka rem yang digunakan ialah kombinasi rem depan dan belakang," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
2. Menarik gas tiba-tiba
Untuk mendapat akselerasi bawah yang kencang, pengendara skutik sering buka gas penuh secara cepat. Jika sering dilakukan maka sebetulnya merugikan beberapa komponen lain.
Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng Oke Desiyanto mengatakan, kebiasaan ini akan berakibat pada komponen mesin, transmisi, dan ban akan menjadi lebih cepat aus.
“Hal ini karena selalu mendapat stres (tekanan berlebihan) berulang-ulang. Sebaiknya, dibiasakan membuka gas selalu dengan cara mengurut (bertahap), sehingga kecepatan sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
3. Menahan gas dan rem bersamaan
Main gas rem bersamaan bertujuan untuk mendapatkan keseimbangan saat berkendara. Kebiasaan ini membuat kampas rem serta kopling juga akan lebih cepat aus.
“Untuk mendapatkan keseimbangan saat berkendara perlu adanya latihan. Berlatih untuk mendapatkan keseimbangan dengan cara mengolah keterampilan berkendara tanpa kaki turun di kecepatan ekstra rendah atau sangat pelan,” ucap Oke.
Jika memang tujuannya untuk keseimbangan maka sebaiknya berlatih keseimbangan di motor, jangan memaikan gas dan rem. Caranya sering berlatih keseimbangan saat motor pelan.
“Sehingga, kebiasaan menjaga keseimbangan dengan menahan rem dan gas bisa dihilangkan,” kata Oke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.