JAKARTA, KOMPAS.com - Pada November 2019 lalu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan adanya penarikan untuk perbaikan alias recall, untuk unit Gran Max 1.5L 3SZ dan di Indonesia. Adapun masalah yang menimpa adalah terkait connecting rod atau setang seher.
Dikabarkan bila setang seher pada unit Luxio dan Gran Max lansiran Maret 2018 - April 2019, mengalami masalah yang membuat potensi mesin mobil mati saat dijalankan. Sementara untuk total unit yang terdampak recall tersebut sebanyak 36.915 unit.
Lantas bagaimana perkembangannya sampai dengan saat ini?
Menjawab hal tersebut, Executive Coordinator Technical Service Division PT ADM Bambang Supriyadi mengatakan, bila proses perbaikan masih berjalan. Hingga saat ini trennya pun cukup terkejar dengan baik.
Baca juga: Surat Izin Keluar Masuk Jakarta Resmi Dicabut
"Sampai Juni 2020, dari Sumatera sampai Papua kita sudah melakukan perbaikan sebanyak 9.034 unit dari total 36.000 ribuan yang terindikasi. Jadi secara nasional sudah mencapai 24 persen," kata Bambang saat melakukan sesi tanya jawab virtual bersama media, Jumat (17/7/2020).
Pencapaian jumlah tersebut, menurut Bambang cukup baik dibandingkan kampanye sejenisnya untuk model lain beberapa waktu lalu.
Apalagi mengingat proses pengerjaan atau perbaikan, juga dilakukan di tengah pandemi Covid-19, sehingga meski berlangsung dari November, tapi bila dihitung secara efektif baru berjalan lima bulan.
Melihat dari evaluasi, berdasarkan data area tertinggi pencapaian perbaikan ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, termasuk juga DKI Jakarta. Sementara untuk Sumatera, Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur (IBT) relatif kecil.
Menurut Bambang, kondisi ini terjadi lantaran faktor fasilitas, seperti bengkel yang jumlahnya tidak banyak juga akibat faktor jarak tempuh konsumen ke diler yang cukup jauh.
Baca juga: Ajak Kei Car Daihatsu Jalan-jalan di Jakarta, Banyak yang Baper
"Selain itu, konsumen di Pulau Jawa juga relatif lebih update dengan berita, sehingga responnya cukup baik saat ada informasi-informasi. Seperti diketahui di luar Jawa ini memang masih sangat terbatas, contoh seperti Kolaka dan Bau-bau untuk masalah internet itu masih sulit, jadi sulit juga mendapatkan informasi," ucap Bambang.
Direktur Pemasaran di PT ADM Amelia Tjandra mengatakan, pencapian 24 persen selama kurang lebih kampanye ini berjalan sekitar lima bulan sudah sangat baik. Apalagi mengingat unit yang recall adalah jenis kendaraan niaga ringan.
"Umumnya kita memang set target dalam 3 tahun, berdasarkan pengalaman dapat 30 persen sudah sangat bagus, apalagi ini unit komersial yang dipakai untuk bisnis. Jadi kalau dihitung bisa dapat 24 persen sudah sangat baik, karena biasanya 3 tahun kita 30 persen. Jadi program ini luar biasa efeknya," ucap Amel.
Penting untuk diketahui, masalah pada setang seher Gran Max dan Luxio diakibatkan karena proses produksi dari supplier yang berbeda beberapa mikro mili. Dampak dari perbedaan tersebut membuat connecting road mudah memuai, pada kasus tertentu bahkan bisa patah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.