Skuter Listrik MAB Pilih Colokan ketimbang Metode Tabung Elpiji

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya bermain di segmen kendaraan niaga, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sesaat lagi juga akan meramaikan pasar sepeda motor Indonesia dengan skuter listriknya yang diberi nama Electro.

Skuter listrik MAB ini pun didapuk bakal menjadi pesaing dari produk keluaran PT Gesits Technologies Indo (GTI). Namun demikian, ada perbedaan konsep yang akan diusung, terutama dari teknis dayanya.

Meski Gesits memiliki colokan pada umumnya, tetapi ke depan Gesits mengandalkanswap battery atau dikenal juga dengan metode tabung elpiji.

Sementara untuk Electro milik MAB justru menempuh jalur konvensional, yakni dengan hanya model pengisian daya colok ke stop kontak.

Baca juga: Naik Kelas, Honda Luncurkan Forza 350

Cara tersebut diambil lantaran diklaim lebih praktis dibandingkan harus menukar baterai. Terlebih lagi, untuk saat ini fasilitas untuk kendaraan listrik dan swap battery pun belum ada.

KOMPAS.COM/STANLY RAVEL Electro, skuter listrik Mobil Anak Bangsa (MAB)

"Pertimbanganya karena praktis ya, artinya dengan model colok ini pemilik nantinya bisa di rumah atau di mana saja. Sementara kalau tukar baterai itu pasti cost-nya lebih mahal, karena mau tidak mau harus bangun infrastrukturnya lagi," ucap Direktur PT MAB Kelik Irwantono saat dijumpai Kompas.com, Kamis (16/7/2020).

Sama dengan model skuter lainnya, ketika melakukan pembelian, konsumen akan langsung mendapatkan satu set dengan perangkat kabel pengisian dayanya. Konsumen tinggal melakukan pengisian di stop kontak yang ada di rumah maupun fasilitas umum lainnya.

Namun demikian, untuk saat ini MAB masih melakukan pengembangan lebih lanjut terkait daya pengisian listrik agar bisa lebih rendah. Paling tidak mengejar agar bisa menyesuaikan rata-rata daya listrik yang digunakan di rumah oleh masyarakat.

KOMPAS.COM/STANLY RAVEL Electro, skuter listrik Mobil Anak Bangsa (MAB)

Baca juga: Regulasi Baru Soal Definisi Skuter dan Sepeda Listrik dari Pemerintah

"Karena ini masih prototipe, jadi memang masih lebih besar. Kami sedang develop ke arah yang lebih rendah, jadi bisa fleksibel lagi. Rencana pengembangan bisnisnya yang pasti nanti akan ada diler, lalu kita juga akan bikin lokasi pengisian ulang juga," ucap Kelik.