Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Bus Pariwisata Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 26/06/2020, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com – Semenjak menyebarnya virus corona, beberapa tempat wisata ditutup karena bisa sebagai media transmisi virus. Oleh kerena itu, perusahaan otobus (PO) pariwisata turut merugi karena tidak ada armadanya yang disewa.

Mata Trans, PO pariwisata dari Solo membuat sebuah inovasi agar ada pemasukan bagi perusahaannya. Inovasinya yaitu dengan menjadikan bus sebagai kafe kopi berjalan yang diberi nama Transbuck.

Marketing Mata Trans, Andhika Nahar mengatakan, adanya Transbuck merupakan langkah PO agar bisa menerima pendapatan pada masa pandemi seperti saat ini.

Baca juga: Harga MPV Murah di Bursa Lelang Mobil Bekas, Avanza Mulai Rp 60 Juta

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

COMING SOON ? ? ? ? ? #matatrans #nyamandenganmatatrans #bismania #rentalbus #rentalbussolo #sewabus #sewabussolo #sewabusjogja #sewabusbali #mercysprinter #mercysprinterindonesia #sewasprinter #sewahiace #sewahiacesolo #sewahiacejogja #sewahiacebali #sewamobil #sewamobilsolo #sewamobiljogja #sewamobilbali

A post shared by Mata Trans Official (@mata_trans) on Jun 17, 2020 at 8:45pm PDT

 

“Transbuck merupakan inovasi di tengah pandemi Covid yang berdampak pada perusahaan kami yang empat bulan tidak ada pergerakan armada,” kata Andhika saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Konsep kafe berjalan ini menggunakan bus Jetbus 3+ HDD dari karoseri Adiputro dan menggunakan sasis Mercedes Benz OH 1626 L. Agar suasana kafe semakin terasa, bus yang awalnya bisa memuat 50 orang, diubah menjadi hanya untuk 28 penumpang saja.

“Konfigurasi di kabinnya, ada tujuh meja, satu meja untuk 4 orang. Jadi total bisa untuk 28 orang. Kemudian untuk bisa naik juga harus mengikuti protokol kesehatan yang sudah dibuat,” ucap Andhika.

Baca juga: Toyota Alphard di Balai Lelang Mulai Rp 70 Juta, Termahal Cuma Rp 240 Jutaan

Ketika memasuki garasi bus, penumpang dicek suhu tubuhnya dengan thermo gun. Kemudian diminta untuk cuci tangan dengan sabun dan penumpang wajib memakai masker. Kru bus juga menggunakan masker dan faceshield agar lebih aman.

“Sebelum penumpang naik, diberikan hand sanitizer terlebih dahulu. Setelah trip selesai, unit kita semprot dengan disinfektan,” kata dia.

Bagi yang berminat, bisa membayar Rp 50.000, termasuk dari kopi atau coklat dan snack. Rute yang dilewati yaitu mengelilingi kota Solo, mulai dari garasi Mata Trans Solo. Jadwal keberangkatannya setiap hari mulai dari jam 16.45 WIB dan paling terakhir pukul 21.00 WIB.

“Kalau ingin naik, bisa hubungi dulu ke Mata Trans untuk reservasi,” tutup Andhika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau