JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika seseorang baru pertama kali belajar nyetir di sekolah mengemudi, biasa akan menggunakan mobil dengan transmisi manual.
Bukan tanpa tujuan, sebab pemilihan tersebut dinilai lebih memiliki manfaat. Anggapan tersebut tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar juga.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menjelaskan, belajar mobil menggunakan transmisi manual memang bukan suatu keharusan, tetapi memang direkomendasikan.
Baca juga: Ingat, Dilarang Merokok Saat Berkendara
“Manfaat yang paling dirasakan yaitu melatih feeling dalam melakukan gas dan kopling. Sebab ini dasar dan dia tahu kapan harus mengganti presneling,” kata Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jusri melanjutkan, banyak yang akan diperoleh dan bisa menjadi bekal untuk pengemudi baru jika menguasai tiga pedal, yaitu gas, kopling dan rem pada mobil manual.
Dimana ketiga pedal tersebut tidak ada pada mobil matik, karena pada mobil matik hanya terdapat gas dan rem.
Baca juga: Karoseri Bus Sulit Berinovasi dengan Kebijakan Pembatasan Penumpang
“Kemampuan dalam mengatur gas dan kopling, dalam mobil kondisi permukaan licin misalnya, kita memerlukan pengaturan gas yang sensitif. Hal tersebut tidak akan kita dapat pada mobil transmisi matik,” kata Jusri.
Meski demikian, Jusri menekankan bukan menjadi sebuah keharusan belajar mobil menggunakan transmisi manual. Sebab, banyak di negara maju, sekolah mengemudi sudah tidak menyediakan mobil manual.
“Tidak ada keharusan mereka membawa mobil manual sebagai mobil pertama. Karena di sekolah mengemudi di luar negeri sudah tidak ada, mobil manual dianggap usang dan hanya keperluan hobi, bahkan truk saja sudah menggunakan transmisi matik,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.