Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hyundai dan LG Mau Bikin Pabrik Baterai di Indonesia?

Kompas.com - 23/06/2020, 15:16 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Hyundai di Indonesia, rupanya tak sekadar hanya untuk membangun manufaktur produksi mobil saja, tapi juga ada wacana untuk mendirikan pabrik baterai mobil listrik.

Dikabarkan dua perusahaan besar asal Korea Selatan, yakni Hyundai Motor Group dan LG Chem Ltd, sedang dalam proses mempertimbangan mendirikan usaha patungan membuat sel baterai kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini diungkapkan salah seorang sumber kepada Reuters.

Karena masih dalam tahap pertimbangan, maka untuk besaran nominal investasi dan kapasitas produksinya sendiri belum diputuskan oleh kedua perusahaan tersebut.

Baca juga: Investasi Pabrik Mesin Xpander Batal, Nissan Angkat Tangan

Pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia terus berjalan di tengah pandemi coronaIstimewa Pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia terus berjalan di tengah pandemi corona

Kabar soal ini pun tercetus lantaran adanya peluang besar akibat banyak negara yang memberikan keringanan berupa subsidi untuk menekan emisi gas buang.

LG Chem sendiri diketahui telah memiliki sepak terjang dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Salah satunya menjadi pemasok bagi General Motors dan juga Geely Automobile, begitu jua untuk Tesla dan Hyundai, serta produsen mobil lainnya.

Koo Kwang-mo,  Ketua Group LG mengakui adanya pertemuan dengan Wakil Ketua Eksekutif Grup Motor Hyundai Euisun Chung. Pertemuannya sendiri berisikan agenda pembahasan kerja sama dalam baterai EV, termasuk teknologi baterai di untuk masa depan.

Namun, demikian kedua belah pihak menjelaskan bila tidak ada keputusan akhir mengenai rencana potensial mengenai bisnis tersebut.

Baca juga: Pabrik Hyundai di Indonesia Rampung Akhir 2020, Produksi Mulai 2021

"Hyundai Motor Group berkolaborasi dengan LG Chem dalam berbagai proyek. Namun, belum ada diskusi konkret tentang usaha patungan baterai di Indonesia," kata Hyundai kepada Reuters.

LG Chemical akan bangun pabrik baterai di IndonesiaIstimewa LG Chemical akan bangun pabrik baterai di Indonesia

Bila rencana tersebut benar adanya, maka usaha patungan sel baterai akan menjadi yang pertama bagi Hyundai. Selain itu, rencana ini pun cukup strategis dilakukan mengingat Hyundai sedang membangun pabrik di Indonesia sebagai upaya menantang dominasi Toyota di Tanah Air.

"Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan industri EV, tetapi belum siap dalam hal pengisian infrastruktur dan daya beli konsumen. Usaha patungan baterai kemungkinan merupakan rencana jangka menengah atau panjang," ucap Lee Jae-iL, Analis Eugene Investment & Securities.

Baca juga: LG Chemical Mau Bangun Pabrik Baterai dan Studi Sepeda Motor Listrik

Diketahui sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, pada akhir 2019 lalu sudah pernah menyampaikan soal rencana LG berinvetasi membangun pabrik baterai di Indonesia. Bahkan juga ikut akan melakukan studi khusus terkait motor listrik.

Hyundai diam-diam menawarkan mobil listrik Ioniq untuk pasar IndonesiaKompas.com Hyundai diam-diam menawarkan mobil listrik Ioniq untuk pasar Indonesia

"Salah satu perusahaan dari Korsel, yakni LG Chemical, telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi membangun pabrik baterai terintegrasi di Indonesia, yang meliputi pabrik baterai sel, baterai modul, hingga fasilitas daur ulang baterai," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, melalui keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (21/11).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau