Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Kendaraan Listrik Terus Berjalan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 16/06/2020, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memastikan pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia terus berjalan meski dihadang pandemi virus corona (Covid-19).

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Ridwan Djamaluddin mengatakan, ini karena sejak awal pemerintah sudah memutuskan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, termasuk membangun industrinya.

"Pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (KBL) terus berlangsung, termasuk pemberian insentif PPnBM," katanya melalui diskusi virtual, Senin (15/6/2020).

Baca juga: Belum Pulih, Industri Otomotif Butuh Rangsangan

BMW Group Indonesia memperkenalkan prototipe garasi khusus untuk mobil listrik di International Motor Show (IIMS) 2018, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/4/2018). Garasi ini dapat menghasilkan listrik dari sinar matahari dan memiliki panel surya di bagian atapnya.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI BMW Group Indonesia memperkenalkan prototipe garasi khusus untuk mobil listrik di International Motor Show (IIMS) 2018, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/4/2018). Garasi ini dapat menghasilkan listrik dari sinar matahari dan memiliki panel surya di bagian atapnya.

Meski tidak dijelaskan secara detail, Ridwan menyebut bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 yang merupakan perubahan atas PP Nomor 41 Tahun 2013 tentang Pajak Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Dikenai PPnBM tengah disempurnakan.

"Sebelum kendaraan listrik nasional bisa dibangun di dalam negeri, kita mendorong agar dapat dimudahkan mendatangkan kendaraan listrik dari luar (impor) dalam jumlah dan periode waktu tertentu. Itu yang kemudian kita kawal agar dapat dilakukan sesuai rencana," ujar Ridwan.

Hyundai memperkenalkan produk terbarunya, yakni Hyundai IONIQ Electric untuk mendukung kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.Dok. Hyundai Motor Company Hyundai memperkenalkan produk terbarunya, yakni Hyundai IONIQ Electric untuk mendukung kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier yang menyebut bahwa saat ini masih memberikan fleksibilitas bagi perusahaan yang sedang mengajukan permohonan Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) impor kendaraan listrik murni.

"Di samping itu, saat ini Kemenperin juga sedang menyusun kebijakan turunan Perpres 55/2019 di antaranya peta jalan pengembangan KBL berbasis baterai serta tata cara perhitungan TKDN-nya," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com.

Bahkan, lanjut Taufiek, pihaknya masih melakukan proses verifikasi teknis Nomor Identifikasi Kendaraan (NIK) untuk perusahaan-perusahaan yang akan memproduksi KBL berbasis baterai.

Baca juga: Kemenperin Bilang Industri Otomotif Nasional Pulih di Semester Dua

Charging station milik BPPT untuk kendaraan listirik.stanly Charging station milik BPPT untuk kendaraan listirik.

Di sisi lain, saat ini pembangunan infrastruktur pendukung untuk penciptaan ekosistem kendaraan bermotor listrik (KBL) berbasis baterai seperti tempat pengisian listriknya, terus dikembangkan.

"Beberapa perusahaan sudah mulai dan sudah berkonsorsium seperti Pertamina dan PLN. Yang menarik, industri dalam negeri juga sudah memperlihatkan kapasitasnya. Sebagai contoh, BPPT, sudah membangun stasiun pengisian listrik dan telah dimanfaatkan," ujar Ridwan lagi.

Kendati demikian, penyerapan pasar untuk kendaraan listrik perlu diamati terutama dengan adanya pandemi Covid-19. Sebab, daya beli masyarakat terhadap kebutuhan tersier melemah signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau