JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi sepeda motor terus berkembang, salah satu yang dikembangkan Honda ialah Emergency Stop Signal atau ESS.
ESS merupakan fitur yang akan menyalakan sinyal darurat dengan cara mengedipkan semua lampu sein secara cepat, ketika pengendara melakukan panic brake atau pengereman mendadak.
Endro Sutarno, Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM), menjelaskan, tujuan fitur ESS yakni agar pengendara di belakang punya waktu untuk mengerem atau menghindar dan tidak menabrak depannya.
Baca juga: Buat yang Punya Motor Baru, Masih Ada Istilah Inreyen?
"Fungsi ESS ini pada dasarnya yaitu sistem kesemalatan pasif untuk memberitahu pengendara di belakangnya bahwa kita sedang melakukan pengereman mendadak. Supaya pengendara di belakang tidak menabrak yang depan," kata Endro belum lama ini.
Endro mengatakan, meski pada dasarnya menyalakan lampu darurat tapi sistem kerja ESS beda dengan hazzard. Perbedaannya yaitu tingkat kecepatan kedipan lampu.
"Perbedaan antara ESS dengan hazzard yaitu pada jeda tiap kedipan. Hazzard memiliki jeda sedikit lama atau kadang disertai bunyi, sedangkan ESS akan berkedip sangat cepat. Jadi ESS ini berbeda dengan hazzard," katanya.
Baca juga: Waktu Ideal Memanaskan Mesin Motor Sebelum Mulai Beraktivitas
Endro mengatakan, saat ini ada lima model Honda yang memakai ESS, yaitu Honda Gold Wing, Africa Twin, X-ADV 750, CBR150R, dan ADV 150.
Endro mengatakan, fitur ESS hanya berlaku untuk motor yang sudah memakai pengereman Anti lock Braking System (ABS), karena berkaitan dengan modulator di pengereman.
Lantas bagaimana cara kerja ESS?
- Kondisi ESS bekerja
1. Kecepatan sekitar atau lebih dari 56 kpj
2. Deselerasi atau pengereman mendadak sekitar dan atau lebih dari 6 meter per detik.
3. ESS bekerja jika tuas rem ditekan
- Kondisi ESS tidak bekerja
1. Kecepatan motor di bawah 56 kpj
2. Deselerasi atau pengereman tidak mendadak, yaitu kurang dari 2,5 meter per detik.
3. ESS tidak akan bekerja jika tuas rem sudah selesai dilepas.