JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pabrik kendaraan bermotor di Indonesia menyatakan mulai kembali beroperasi, usai diberikan kelonggaran beraktivitas selama pandemi virus corona alias Covid-19.
Walau pengoperasiannya masih bertahap, keputusan tersebut diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor karena berbagai negara tujuan mulai berangsur pulih dari dampak pandemi.
Namun, Sekertaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengaku bahwa pencapaian target ekspor tahun ini akan lebih sulit dibanding sebelumnya. Bahkan, realisasi target jangka menengah pun bisa meleset.
Baca juga: Gaikindo Merasa Beruntung Dapat IOMKI dari Kemenperin
"Kini, beberapa pabrikan sudah persiapan melanjutkan komitmennya untuk melakukan ekspor karena pasar dalam negeri masih sangat lemah. Tapi tidak bisa ditampik bahwa kondisinya lebih sulit dibanding tahun lalu," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).
Target Ekspor 1 Jut Unit
Pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 pihak Gaikindo menargetkan ekspor otomotif Indonesia bisa tumbuh mencapai 1 juta unit di 2025. Pernyataan ini juga disampaikan kembali kepada Kementerian Perindustrian dalam rapat terbatas, di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
"Terkait itu (target di 2025), nampaknya kita harus kaji kembali semuanya usai melihat realisasi dari capaian ekspor nanti. Kita telah perkirakan akan terjadi penurunan tahun ini dan kemarin sudah berdiskusi bersama Kemenperin," ucap Kukuh.
Baca juga: Aturan Baru Isi BBM Pertamina di New Normal, Pengendara Motor Wajib Turun
Komitmen ini berbanding lurus dengan berbagai teknologi dan produk hasil buatan anak bangsa di dalam negeri yang telah diekspor ke berbagai negara, serta bertambahnya permintaan dari negara tujuan ekspor.
"Negara tujuan untuk ekspor secara CBU kita itu sudah 80 negara, yakni di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Tapi bicara realisasi untuk ekspor saat ini, jujur saja sulit dikatakan," jelas Kukuh.
Berdasarkan catatan Gaikindo, dalam tiga tahun belakangan ekspor mobil secara utuh atau completely built up (CBU) mengalami peningkatan hingga 25 persen. Sementara kegiatan impor perlahan berkurang sekitar 12,2 persen tiap tahunnya di periode sama.
Baca juga: Gaikindo Prediksi Ekspor Mobil Tahun Ini Anjlok Sampai 50 Persen
Secara rinci, pencapaian ekspor di 2017 ialah 231.000 unit yang kemudian naik menjadi 264.553 unit di 2018. Di akhir 2019, realisasi ekspor kembali positif sebesar 25 persen jadi 332.023 unit.
Tapi, total produksi mobil tahunan terus mengalami gejolak sejalan dengan penurunan permintaan di pasar domestik. Pada 2017, total produksi mobil ialah 1.220.428 unit dengan komposisi 80,7 persennya adalah passanger car.
Lalu di 2018, total produksi mengalami kenaikkan jadi 1.343.703 unit dengan 1.055.763 unit merupakan mobil berpenumpang. Sedangkan selama 2019, terjadi penurunan menjadi 1.286.848 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.